Dua Anggota Fraksi PDIP Apresiasi Karya Ngaben dan Metatah Massa Desa Adat Kelating Kerambitan
Suasana proses karya ngaben dan metatah massal yang dihadiri dua anggota Fraksi PDIP, Nyoman Lara dan Ketut Arsana Yasa di Desa Adat Kelating Kerambitan. (ist)
TABANAN – Dua anggota fraksi PDIP DPRD Tabanan hadir dalam karya Ngaben dan Metatah MassaDesa Adat Kelatingyang berlangsung di Wantilan Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, Sabtu, 8 Juni 2024.
Keduanya yakni I Ketut Arsana Yasa dan I Wayan Lara hadir di tengah Masyarakat sebagai bentuk dukungan sekaligus apresiasi atas kekompakan warga Masyarakat setempat dalam menjalankan karya.
Acara tersebut juga turut dihadiri oleh Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya dan sejumlah pejabat teras di lingkungan Pemkab Tabanan dan disambut dengan penuh suka cita oleh krama desa adat setempat.
Pelaksanaan rangkaian Upacara Ngaben Kinembulan dirangkaikan dengan Metatah Bersama ini puncaknya jatuh pada Senin, 10 Juni 2024 mendatang.
Hal ini merupakan perwujudan atas kekompakan dan kerjasama masyarakat Desa Adat Kelating yang terdiri dari 685 KK aadat, dalam membangun yadnya. Kebersamaan ini mendapat apresiasi yang sangat baik dari Bupati Sanjaya.
Dalam sambutannya, Sanjaya sampaikan rasa terima kasih atas kekompakan masyarakat Desa Adat Kelating yang telah bergotong-royong dalam mewujudkan Yadnya. Begitupun dengan masyarakat Tabanan yang Sanjaya lihat sangat kompak bersatu dalam setiap membangun yadnya, sehingga hal ini sangat diharapkan bisa menjadi panutan dan inspirasi bagi daerah lain.
Selaku Guru Wisesa dan murdaning jagat di Kabupaten Tabanan Sanjaya menyampaikan pemahamannya terkait dengan esensi yadnya sebagai korban suci yang tulus ikhlas. Pihaknya menilai, bahwa pelaksanaan yadnya di Bali didasarkan atas sebuah persepsi, cara pandang dan keyakinan.
Dimana yadnya yang satwika terwujud dengan dasar tulus ikhlas, dipuput oleh Sang Sulinggih, disaksikan oleh murdaning jagat sehingga yadnya memargi antar, sida sidaning don. Itulah yang dikatakan Sanjaya yang merupakan yadnya yang paling tinggi.
"Dalam membangun yadnya, Panca Yadnya, baik Dewa Yadnya, Bhuta Yadnya, Rsi Yadnya, Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya sudah termasuk kedalam awig-awig, perarem maupun kesepakatan-kesepakatan. Jadi tidak ragu lagi membangun Yadnya yang ruang lingkupnya kompak bersama seperti saat ini, itu yang tiang lihat, tiang amati betul bagaimana dinamikanya pasemetonan kita di Tabanan ini,” imbuh politisi asal Dauh Pala tersebut. ***
Komentar