Sultan, Korban Terjerat Kabel FO Bali Tower Kecewa Motornya Tidak Diperbaiki
LiputanBali.com, Jakarta - Pada hari Sabtu 16 Desember 2023 Sultan Rifat Alfatih (21 tahun), yang menjadi korban terjerat kabel fiber optik milik PT. Bali Towerindo Sentra, Tbk. (Bali Tower), mengunjungi bengkel tempat penyimpanan motornya, setelah kecelakaan pada Januari 2023. Bersama sang ayah, Fatih, Sultan mendapati motornya yang masih terbengkalai di sudut Bengkel Yamaha Bintaro, Jalan Veteran, Bintaro, Jakarta Selatan. Sultan sangat kecewa melihat kondisi motor yang masih dalam kondisi rusak berat, serta kotor dan berdebu.
Menurut keterangan Fatih, ayah Sultan, pihak Bali Tower sebelumnya berjanji untuk bertanggung jawab memperbaiki semua kerusakan pada motor tersebut. Pada tanggal 6 Juni 2023, tiga orang perwakilan Bali Tower sempat menemui pihak keluarga. Saat itu mereka berjanji menanggung seluruh biaya perbaikan motor, merujuk pada asuransi yang mereka miliki dengan plafon nilai yang cukup besar.
"Dalam pertemuan tersebut, mereka membenarkan bahwa kabel fiber optik yang menjerat leher anak saya adalah milik Bali Tower. Mereka berjanji untuk bertanggung jawab, termasuk perbaikan kerusakan motor," ujar Fatih kepada awak media saat melihat kondisi motor.
Namun, meskipun Fatih telah menyampaikan detail perincian kerusakan sesuai estimasi dari bengkel resmi, sampai saat ini tidak ada respons lebih lanjut dari Bali Tower.
Sultan sangat kecewa, karena dia berencana membawa motor tersebut ke Malang untuk keperluan melanjutkan kuliah pada Januari 2024. Kegiatan kuliah Sultan tertunda selama 2 semester karena harus menjalani pengobatan dan perawatan pasca kecelakaan.
"Saya nggak kapok atau trauma, karena kecelakaan yang saya alami bukanlah karena kelalaian saya, melainkan karena adanya kabel yang menjuntai di jalan tanpa saya sadari sebelumnya," ungkapnya.
Pada kesempatan itu Fatih menyampaikan harapan agar masalah dengan Bali Tower dapat segera terselesaikan secara kekeluargaan. Dia menginginkan agar anaknya dapat melanjutkan kehidupan barunya dengan tenang, tanpa terganggu masalah ini.
“Kondisi fisik anak saya tak akan pernah lagi sama. Sultan terpaksa bernafas melalui lubang buatan di leher, tidak bisa lagi melalui hidung atau mulut. Dia kehilangan indera penciuman, dan tidak bisa lagi berbicara normal. Untuk berbicara, Sultan memerlukan alat bantu, yaitu Digital Electrolarynx, dan kondisi ini permanen,” jelasnya, prihatin.
Sultan Rifat Alfatih adalah mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, yang pada awal Januari 2023 lalu mengalami kecelakaan terjerat kabel fiber opitik milik PT. Bali Towerindo Sentra Tbk. (Bali Tower). Kecelakaan terjadi ketika Sultan dan temannya mengendarai sepeda motor di Jalan Raya Antasari – Cilandak, Jakarta Selatan.
Atas atensi khusus Kapolri, Jenderal Listiyo Sigit Prabowo, Sultan dirawat di RS Polri Kramajati selama 117 hari, dan sejak tanggal 12 Desember 2023 lalu Sultan dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang.
Informasi lebih lanjut, dapat menghubungi, Fatih – ayah Sultan: 082113177771, IG: sultanrifatalfatih
Komentar