Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Mahendra Jaya Harap Layanan Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler di RSUD Bali Mandara Bermanfaat untuk Masyarakat

Penjabat (Pj) Gubernur Bali S.M Mahendra Jaya dalam acara Pembukaan Layanan Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara, Denpasar pada Selasa (28/11) pagi. (ist)

DENPASAR - Saat ini rumah sakit dihadapkan pada tantangan digitalisasi kesehatan yang membutuhkan pelayanan yang mudah, cepat terintegrasi, efektif dan efisien. Untuk itu dibutuhkan komitmen yang kuat, perencanaan yang baik, pengawasan dan pengendalian secara berkelanjutan agar Rumah Sakit dapat bertumbuh dan berkembang untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat. Salah satunya yakni memiliki sarana prasarana dan alat kesehatan yang canggih untuk pelayanan kanker, yaitu kedokteran nuklir dan teranostik molekuler.

Hal itu disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Bali S.M Mahendra Jaya dalam sambutannya pada acara Pembukaan Layanan Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara, Denpasar pada Selasa (28/11) pagi.

"Suatu kebanggaan bagi Provinsi Bali memiliki layanan kedokteran nuklir dan teranostik molekuler yang di Indonesia jumlahnya masih terbatas," ungkapnya.

Dengan pelayanan ini, Pj. Gubernur Mahendra Jaya berharap kedepannya akan memberikan dampak yang besar untuk meningkatkan derajat kesehatan penduduk Bali terutama untuk penanganan penyakit kanker secara komprehensif, bukan hanya pengobatannya saja tetapi juga yang jauh lebih penting adalah deteksi dini terhadap penyakit kanker.

"Kita semua menyadari bahwa saat ini kita memasuki era globalisasi industri 4.0 dan society 5.0 yang memiliki ciri perubahan yang begitu cepat, penuh ketidakpastian, kompleksitas dan juga ambiguitas yang tinggi. Untuk itu semua sektor kehidupan harus mampu beradaptasi dengan cepat dan tepat termasuk juga pada sektor kesehatan," jelas Mahendra Jaya.

Lebih lanjut, sejalan dengan tema yang diangkat pada Hari Kanker Sedunia tahun 2023 pada 4 Februari 2023 yang lalu adalah “Close The Care Gap” yang bermakna ajakan pada semua pihak untuk mengurangi kesenjangan dalam perawatan kanker.

"Diantaranya terkait panjangnya waktu tunggu pasien kanker dalam mendapatkan terapi nuklir dan molekuler karena Rumah Sakit yang berkompeten dalam menangani kanker jumlahnya terbatas, dibandingkan dengan jumlah pasien kanker. Menjadi sangat strategis dan penting adanya layanan kedokteran nuklir dan teranostik molekuler pada Rumah Sakit Bali Mandara," terangnya.

Ia percaya dengan dibukanya layanan ini maka masyarakat Bali akan lebih mudah dan cepat mendapat penanganan, dan besar harapan agar Rumah Sakit Bali Mandara terus dapat meningkatkan fasilitas dan layanan kanker menuju strata paripurna.

"Kami mohon dapat dibantu oleh Kemenkes melalui Bapak Dirjen penambahan sarana dan prasarana alat kesehatan untuk layanan PET CT dan Cyclotron karena layanan tersebut saat ini belum tersedia di Bali. Kepada Pimpinan dan jajaran direksi serta seluruh tenaga kesehatan di RSUD Bali Mandara saya ucapkan selamat dan terima kasih atas pencapaiannya, hari ini layanan kedokteran nuklir dan Teranostik Molekuler dapat beroperasional. Teruslah bekerja dengan ikhlas, sepenuh hati dan semangat guna membangun kesehatan di Provinsi Bali yang kita cintai ini," imbuhnya sembari mengatakan dengan dibukanya Layanan Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler di Rumah Sakit Bali Mandara dapat memberikan kontribusi besar di kemudian hari untuk kesehatan masyarakat Bali dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Sementara Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Azhar Jaya menyampaikan bahwa Layanan Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler di RSUD Bali Mandara merupakan yang pertama di Provinsi Bali.

"Saya mengucapkan terima kasih karena bantuan yang Kita berikan sudah bisa beroperasional dan semoga ini bisa bermanfaat untuk masyarakat Bali," ucapnya.

Ia pun berharap, masyarakat Bali yang menderita penyakit Kanker cukup sampai di RSUD Bali Mandara ditangani tidak perlu lagi sampai dirujuk ke Rumah Sakit di Jakarta atau daerah lainnya karena kini Bali telah memiliki fasilitas pelayanan kesehatan yang lengkap.

"Oleh sebab itu, Kami akan terus memperkuat Rumah Sakit baik itu milik Kementerian Kesehatan (RSUP Prof. Ngoerah Sanglah) maupun Rumah Sakit Bali Mandara. Tentu semua itu bisa terwujud berkat kerjasama dan dukungan penuh dari Pemerintah Daerah," tutupnya.

Hadir pada kesempatan ini Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Plt. Direktur RSUD Bali Mandara dr. Ketut Suarjaya, Direktur utama RSUP Prof. Ngoerah, dr. I Wayan Sudana, M.Kes, serta beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. ***

Komentar