Koster Bangun Sinergi Mantapkan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali
Ist
DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster mengajak Paiketan Krama Istri (PAKIS) Provinsi Bali, Pasikian Pecalang Bali dan Pasikian Yowana Bali untuk bersama memantapkan pelaksanaan program dari visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang belum terlaksana secara sempurna.
Dalam mewujudkan perekonomian yang seimbang dan merata, peran aktif Paiketan Krama Istri, Pasikian Pecalang dan Pasikian Yowana Bali sangat diperlukan dalam mensukseskan visi misi untuk mewujudkan Bali Era Baru. Hal ini disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster saat membuka Sosialisasi 1 Juta Krama Bali dan 1 Juta Yowana Bali, di Ruang Rapat Gedung Gajah Jayasabha, Denpasar, Jumat (4/12).
Dalam acara kemarin, Gubernur Bali Wayan Koster menjelaskan bahwa setelah menuntaskan 40 peraturan daerah (Perda) dan peraturan gubernur (Pergub) selama 2 (dua) tahun, Pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati akan melanjutkan kinerjanya dengan lebih memfokuskan pada pembangunan infrastruktur di Bali.
“Hal ini guna menunjang kesejahteraan masyarakat yang seimbang, aman, nyaman dan bangkit khususnya dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19,” ungkapnya.
PERDA dan PERGUB penting dibuat sebagai pondasi dan landasan pembangunan daerah yang memang sebelumnya sudah direncanakan. Sehingga setiap langkah pembangunan akan diikat sebuah aturan yang jelas agar tidak ada ketimpangan dan penyimpangan di kemudian hari.
Sejumlah visi yang ingin diwujudkan dalam perencanaan pembangunan Bali Era Baru menjadi tantangan bagi semua pihak untuk turut serta melakukan pengawasan yang transparan agar setiap rupiah yang dikeluarkan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat luas dan instansi terkait.
Gubernur Bali yang juga berkedudukan sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini mengatakan dengan tegas dan lugas bahwa salah satu Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 yang telah diresmikan Pusat menjadi contoh positif bagi 7 (tujuh) daerah lain di Indonesia. Sehingga Bali menjadi inspirasi bagi pengembangan tata laksana kewenangan yang mengatur terkait desa adat sebagai salah satu mitra pemerintah daerah dalam rangka menangani wilayah kabupaten/ kota di setiap desanya, khususnya memberikan perlindungan apalagi di masa pandemi Covid-19 ini.
Dengan diaktifkannya Paiketan Krama Istri (PAKIS) Provinsi Bali dan Pasikian Yowana Bali diharapkan mampu bekerja beriringan dengan Pasikian Pecalang Bali untuk terus mensosialisasikan pentingnya sebagai warga Bali yang berdomisili di Bali untuk sama-sama menjaga Bali untuk tetap aman, nyaman, penuh toleransi dan tanggung jawab serta rasa persaudaraan yang tinggi juga tetap untuk dijaga dan dipelihara demi keutuhan NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika yang kokoh.
Gubernur Bali Wayan Koster juga menyampaikan apresiasi atas dilaksanakan dan ditumbuhkannya lagi gerakan satu juta Krama Bali dan gerakan satu juta yowana Bali yang di prakarsai oleh Yayasan Dharma Naradha dengan tujuan untuk kembali membumikan visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru. Yakni "Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya, Untuk Mewujudkan Kehidupan Krama Bali Yang Sejahtera dan Bahagia, Sakala-Niskala Menuju Kehidupan Krama dan Gumi Bali Sesuai Dengan Prinsip Trisakti Bung Karno : Berdaulat secara Politik, Berdikari Secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan Melalui Pembangunan Secara Terpola, Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan Terintegrasi Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila 1 Juni 1945.”
Disisi lain, Manggala Utama Paiketan Krama Istri (PAKIS) Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster menegaskan, sebagai Paiketan Krama Istri yang memiliki peran mensosialisasikan sekaligus menyampaikan tugas-tugas sebagai seorang istri dan juga pendamping dalam rumah tangga, adalah melaksanakan kewajiban menjaga keluarga dengan tata kelola kekeluargaan yang mampu memproteksi diri dan anggota keluarga untuk terhindar dari kegiatan atau hal-hal yang bersifat negatif atau buruk.
"Bagaimanapun kesuksesan sebuah keluarga ditentukan oleh pendidik pertamanya yakni orangtua khususnya seorang ibu, sehingga wanita itu harus cerdas dan telaten agar generasi yang tumbuh mampu menjadi putra-putri dengan karakter yang mandiri," kata Ny. Putri Koster.
Menurut Putri, sosialisasi ini akan terus digerakkan agar Bali Era Baru menjadi prinsip dan landasan dari tatanan kehidupan yang terjaga persatuan dan keutuhannya di tengah keberagaman, dan sosialisasi ini akan terus di gaungkan ke seluruh wilayah Bali agar semua bersatu dan tidak mudah terpecah belah.
Komitmen untuk turun ke lapangan bersama Majelis Desa Adat (MDA) dan Paiketan Krama Istri (PAKIS) serta Pasikian Yowana Bali agar semua yowana yang ada di seluruh Bali kembali bergerak dalam rangka mendukung visi dan misi Gubernur untuk menjaga budaya, seni, tradisi, adat dan nasionalisme berbangsa yakni mengemban persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya daerahnya Bali.
Sosialisasi ini ditandai pemukulan kulkul oleh Gubernur Bali Wayan Koster, yang didampingi oleh Ketua Paiketan Krama Istri, Bendesa Agung Majelis Desa Adat Bali dan Ketua Yayasan Dharma Naradha. (Cia)
Komentar