Putri Koster Puji Kreativitas Perajin Bali
Ketua TP PKK Provinsi Bali Nyonya Putri Suastini Koster saat meninjau pelaksanaan pasar gotong royong di depan Kantor Gubernur Bali, Jumat (4/9). (ist)
DENPASAR - Ketua TP PKK Provinsi Bali Nyonya Putri Suastini Koster meninjau pelaksanaan pasar gotong royong di depan Kantor Gubernur Bali, Jumat (4/9). Selain melibatkan petani yang menjajakan produk pangan, pasar gotong royong terseut juga melibatkan pelaku UMKM penghasil produk seperti pakaian, keben, dan dupa.
Pasar gotong royong kali ini terbilang istimewa, karena mendapat atensi dari Kepala Divisi Tim Pengembangan Ekonomi Kantor BI Perwakilan Bali Donny Heatubun.
Saat meninjau beberapa stan, Putri Koster memromosikan sejumlah produk unggulan UMKM Bali. Di antaranya tenun khas Bali, yaitu songket dan endek. Dia berharap, pelaku UMKM ini memperoleh perhatian dan bisa jadi binaan Bank Indonesia (BI).
Di hadapan penjaga sejumlah stan di arena pasar gotong royong, perempuan yang dikenal sebagai penyair berbakat itu memuji kreativitas yang ditunjukkan para perajin Bali. Pujian tersebut, antara lain ditujukan kepada desainer Dayu Karang, yang memadukan karya busana dengan sentuhan pis bolong (uang kepeng).
“Wah, keren ini. Luar biasa," pujinya, begitu masuk stan 'Body and Mind', yang memajang karya desainer Dayu Karang. Dengan karya dominan hitam putih, Dayu Karang menciptakan hasil karya berupa atasan dan bawahan beragam model. Pakaian berbahan kain polos warna hitam dan putih disulap menjadin karya berkelas dan elegan dengan penambahan aksesoris pis bolong.
Dayu Karang menyebutkan, pis bolong yang ditambahkan bukan yang biasa dijual di pasaran untuk kebutuhan upacara. Ia menjamin pis bolong aksesoris pakaian ini tak akan berkarat, karena dibuat dengan bahan khusus.
Putri Koster berharap, kreativitas yang ditunjukkan oleh Dayu Karang bisa dicontoh perajin lain, guna menghasilkan karya berkualitas dan bisa bersaing di pasaran. Sementara kepada penjual keben berbahan fiber, ia menyarankan agar perajin lebih banyak memroduksi yang berbahan kayu.
“Alasannya memakai fiber pasti agar lebih ringan, padahal dengan teknik khusus, kayu juga bisa dibuat ringan. Hasilnya pasti jauh lebih berkualitas," katanya, menandaskan.
Sementara Kepala Divisi Tim Pengembangan Ekonomi Kantor BI Perwakilan Bali, Donny Heatubun, mengapresiasi gagasan Gubernur Bali melaksanakan pasar gotong royong. Dia menyatakan kesediaan untuk bekerja sama dalam upaya memajukan dunia UMKM di Provinsi Bali. (Ono)
Komentar