Putri Koster Sebut Pasar Gotong Royong Berdampak Positif
Putri Suastini Koster saat menghadiri 'Gebyar Pasar Minggu' yang dilaksanakan Manajemen Krisna Oleh-oleh, di Kuta, Kabupaten Bandung, Minggu (9/8). (Ist)
BADUNG - Nyonya Putri Suastini Koster mengungkapkan kebanggaan saat menghadiri 'Gebyar Pasar Minggu' yang dilaksanakan Manajemen Krisna Oleh-oleh, di Kuta, Kabupaten Bandung, Minggu (9/8). Di pasar yang melibatkan para petani itu, menyediakan sejumlah bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Ratusan pengunjung 'Gebyar Pasar Minggu' mendapatkan bahan sayuran yang segar dengan harga murah. Hal ini karena petani yang langsung membawa hasil panen, kemudian bertransaksi dengan para pembeli di pasar tersebut.
Putri Koster mengharapkan, kegiatan ini dapat memacu semangat pengusaha lainnya untuk ikut menyiapkan pasar gotong royong di wilayah masing-masing. “Dengan demikian, kita dapat membantu upaya pemasaran hasil panen para petani, di tengah lesunya daya beli masyarakat sebagai dampak pandemi Covid-19," ujarnya.
Sejumlah kebutuhan pokok mulai dari jenis sayur dijual dengan harga Rp2.000-Rp10.000 per kg. Telur dijual Rp8.000 per 10 butir, beras merah Rp18.000, dan beras C4 seharga Rp55.000 per kg. Buah bisa dibeli mulai dari harga Rp7.000 sampai Rp24.000 per kilogram.
Putri Koster mengaku bangga dengan kesempatan ini, di mana para petani dapat berjualan langsung di halaman Krisna Oleh-oleh, dan member dampak positif bagi warga sekitar untuk membeli kebutuhan dapur dengan harga yang relatif terjangkau.
"Mari kita bergotong royong membangkitkan pekonomian masyarakat secara perlahan, sekaligus memberikan kesempatan kepada petani untuk menyalurkan hasil panen kepada masyarakat umum,” ujar pendamping orang nomor satu di Bali itu.
Seperti yang diungkapkan I Made Sandi, petani asal Munduk Andong, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, yang merasa sangat bersyukur masih ada pihak yang peduli dengan keadaan para petani. “Bersyukur kami dapat menjual hasil panen, yang sejak wabah virus corono cukup sulit untuk dapat menyalurkan ke pasaran,” ujarnya.
Setelah keran pariwisata kembali dibuka, Putri Koster mengharapkan perekonomian masyarakat Bali dapat kembali menggeliat, dan dibarengi dengan konsumsi sayur dan buah organik yang bebas kimia, sekaligus mampu menyejahterakan petani dan masyarakat. (Ono)
Komentar