Uji Swab, 275 Warga Serokadan Negatif Covid-19
Gubernur Bali, I Wayan Koster. (Ist)
DENPASAR - Kabar ‘heboh’ prihal 443 warga Desa Serokadan, Bangli yang dilaporkan positif usai menjalani rapid test akhirnya menemukan titik terang. Namun setelah dilakukan rapid test ulang kemudian dilanjutkan dengan uji Swab akhirnya sebanyak 275 warga dinyatakan negatif.
Hal itu ditegaskan Gubernur Bali, I Wayan Koster Koster saat mengikuti Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan covid-19 bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional lewat video conference dari Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar pada Minggu (3/5).
“Sebelumnya ada berita cukup ‘heboh’ di satu desa di Kabupaten Bangli yang dilaporkan terdapat 443 orang yang positif setelah di-rapid test. Namun setelah di-rapid test ulang dan dilanjutkan dengan tes Swab, hasilnya 275 hasilnya negative,” kata Koster.
Dengan demikian, saat ini tinggal 139 orang warga yang masih sedang menunggu hasil Swabnya keluar.
Sejak temuan di Bangli, Koster juga menyebutkan bahwa pihak Pempov Bali sedang konsen menangani adanya indikasi penambahan akibat trasmisi lokal lewat pekerja migrant (PMI) di dua kabupaten lainnya yakni di Karangasem dan Buleleng.
“Mudah-mudahan semuanya negatif. Untuk itu, saya mohonkan semua media yang memberitakan hal tersebut, bisa merevisi beritanya bahwa hasil tes SWAB-nya negative,” tegasnya.
Dalam kesempatan sama, Koster juga meminta bantuan berikut memfasilitasi berkenaan dengan himbauan warga yang mudik.
Disebutkan, ada warga luar daerah yang berprofesi sebagai tukang dan sejumlah profesi lainnya berjumlah hampir 1000 orang ingin mudik ke kampung halaman, karena meraka sudah tidak memiliki pekerjaan dan tidak ada tempat tinggal di Bali.
“Sebaiknya mereka diberikan ijin untuk pulang ke daerahnya. Semuanya sudah mengantongi surat dari Gugus Tugas Provinsi Bali,” ungkapnya.
Koster juga meminta kepada pusat agar Kartu Pra-kerja serta bantuan sosial diharapkan bisa bisa fleksibel dengan berbasis desa di Bali, karena Bali mempunyai desa adat dengan Satgas Gotong-royongnya yang siap bergerak cepat untuk menyalurkan bantuan terlebih mereka juga lebih tahu warga yang memang membutuhkan bantuan sosial, lebih paham peta di lapangan.
Untuk persediaan pangan di Bulog dan lembaga lain di desa-desa dilaporkan masih pangan memadai dengan ketersedian pagan hingga 6 (enam) bulan ke depan.
“Pasar tradisonal dan modern, kami tetap buka dengan jam operasional yang terbatas dan menggunakan protokol kesehatan (memakai masker, jaga jarak, dll) dan terus kami pantau,” ucapnya.
Disisi lain, Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo menyatakan siap menindak lanjuti permohonan fasilitas uji Swab di RS Udayana dan Kedokteran Warmadewa agar segera difasilitasi. Untuk itu pihaknya akan segera melakukan kordinasi perihal promohonan tersebut.
Dukungan untuk peralatan pendukung uji SWAB akan dikoordinasikan dengan gugus tugas daerah untuk segera dilakukan distribusi alat.
Doni juga menyatakan segera akan berkoordinasi dengan pihak pelabuhan di Jawa Timur agar nasib para pekerja di Bali yang akan kembali ke daerahnya bisa difasilitasi dan tidak lama terkatung-katung.
“Kami akan kordinasikan dengan pihak otoritas pelabuhan di Jawa Timur terkait nasib para pekerja di Bali agar mereka tidak terkatug-katung,” tegasnya. (Cia)
Komentar