Gotong Royong Berbasis Desa Adat, Bali Sari Linuwih Donasikan 2 Ribu Masker
Pimpinan Bali Sari Linuwih, Ida Bagus Widya didampingi jajarannya saat menyerahkan punia 2 ribu masker secara simbolis kepada Bandesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet bertempat di Puri Den Bencingah, Akah, Klungkung. Kamis (30/4). (ist)
DENPASAR – Tak mau berdiam diri ditengah pandemi Covid-19, Bali Sari Linuwih, sebuah usaha Pedruwen Krama Bali yang bergerak dalam bidang perdagangan dan jasa manajemen menggelar aksi donasi 2 ribu masker yang disalurkan melalui Majelis Desa Adat Provinsi Bali.
Penyerahan Punia dilakukan lansung Pimpinan Bali Sari Linuwih, Ida Bagus Widya didampingi jajarannya kepada Bandesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet bertempat di Puri Den Bencingah, Akah, Klungkung. Kamis (30/4).
Acara yang dikemas sangat sederhana dengan suasana akrab penuh kekeluargaan tersebut berlangsung sekitar 2 jam dimana selain menyerahkan punia, juga dilakukan diskusi mengenai upaya bersama untuk menanggulangi COVID 19 dengan semangat dari, oleh dan untuk Desa Adat di Bali.
Bagi jajaran Bali Sari Linuwih, gerakan melalui Program Punia 2 ribu masker yang disalurkan kepada Majelis Desa Adat Provinsi Bali merupakan dari bagian dari semangat gotong royong berbasis Desa Adat yang diharapkan mampu menggalang kekuatan bersama dengan konsep dari, oleh dan untuk Desa Adat.
“Semangat gotong royong berbasis Desa Adat menjadi hal yang penting dalam rangka menggalang kekuatan bersama dengan konsep dari, oleh dan untuk Desa Adat,” ujar Ida Bagus Widya disela-sela acara.
Dia juga menyampaikan ungkapan terima kasih atas kesempatan yang diberikan Bandesa Agung dan Majelis Desa Adat Propinsi Bali untuk turut serta meringankan beban krama adat melalui program Dari, Oleh dan Untuk Desa Adat.
Bali Sari Linuwih, tegas Bagus Widya sekaligus akan terus mengupayakan kontribusi nyata kepada krama adat melalui Desa Adat dan Majelis Desa Adat dalam lingkup ekonomi adat Bali, baik pada saat kita menghadapi Pandemi, maupun nanti ketika situasi dan kondisi sudah kembali normal.
"Semoga punia masker ini bisa memberikan inspirasi dan pemahaman pentingnya penggunaan masker untuk mencegah COVID 19,” tambahnya.
Disisi lain, Ida Pangelingsir Agung yang didampingi Patajuh Bandesa Agung, DR, I Made Wena, I Ketut Madra SH, MM., dan Patengen Agung, Ir. I Gede Arya Sena, M.Kes menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bali Sari Linuwih karena mampu memberikan teladan semangat gotong royong sebagaimana roh dari tata kelola ekonomi adat itu sendiri.
Bandesa Agung juga memaparkan agar semua pihak tetap menjaga kedisiplinan di tengah gelombang transmisi lokal penyebaran Covid-19 yang saat ini terjadi di beberapa titik di Bali.
“Tentu saja kedisiplinan menjadi kunci penting dalam mencegah meluasnya penularan COVID 19 demi menjaga Bali,” tegasnya.
Sebagai informasi, saat ini Desa Adat Serokadan Bangli dan Desa Adat Bondalem, Tejakula, Buleleng, menjadi pusat perhatian akibat hasil rafid test yang menunjukkan jumlah reaktif yang cukup banyak. Meskipun harus dibuktikan dengan swab test , banyaknya hasil reaktif pada ODP yang merupakan hasil tracing dari Pasien Positif, mengharuskan seluruh Desa Adat memberikan perhatian penuh dalam memastikan pencegahan penularan COVID 19 sesuai anjuran pemerintah.
Hasil reaktif sementara ini diharapkan membuat seluruh pihak harus membuka mata dan bergerak bersama demi menjaga populasi dan Bali secara umum. (*/Cia)
Komentar