Penolakan Karantina Nihil, Dewa Indra Ucapkan Terima Kasih Untuk Masyarakat Bali
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra (Ist)
DENPASAR - Ketua harian Gugus Tugas Percepatan penanggulangan Covid-19 yang juga merupakan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengapresiasi dan berterima kasih pada warga masyarakat Bali karena sudah tidak ada lagi laporan penolakan terhadap tempat karantina di Kabupaten/Kota.
“Gugus tugas juga sudah tidak menerima lagi laporan tentang penolakan atau pengucilan oleh masyarakat terhadap saudara PMI kita yang baru tiba di Bali. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah semakin paham terhadap resiko penyakit tersebut. Semoga ke depan tidak ada lagi penolakan,” kata Dewa Indra saat menyampakan perkembangan terbaru kasus Covid-19 di Provinsi Bali, bertempat di Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Provinsi Bali, pada Senin (27/4) petang.
Sebagai bentuk kompensasi terhadap keterbukaan masyarakat Bali, Ketua harian Gugus Tugas meminta PMI yang dikarantina untuk terus disiplin menjaga kebersihan dan kesehatan selama masa karantina, seperti menggunakan masker, rajin mencuci tangan, jaga jarak dan berolah raga.
“Dimana pun berada baik di tempat karantina maupun di rumah, PMI harus disiplin,” tambahnya.
Diungkapkan, seluruh PMI terutama yang tiba sebelum tanggal 22 maret atau setelahnya yang belum menjalani rapid test agar segera menghubungi puskesmas terdekat untk menjalani tes. Namun jika rapid tets kit tidak tersedia di puskesmas terdekat, maka diharapkan untuk menghubungi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Dia juga memastikan jumlah rapid test sangat cukup di Bali. Jika hasilnya reaktif atau positif maka akan dilakuakn test lanjutan berupa PCR dan SWAB.
“Jangan tidak melakukan rapid tets selama masa karantina belum berakhir, karena itu bisa membahayakan masyarakat sekitar,” imbuhnya.
Dalam kesempatan kemarin, Ketua harian Gugus Tugas ini sekaligus menghimbau agar masyarakat yang hendak mudik untuk maupun warga Bali yang tinggal di luar Bali untuk menunda niat mudik saat ini demi kepentingan bersama.
Jika memaksa untuk mudik maka dipastikan hal tersebut akan menyulitkan masyarakat sendiri, karena akan banyak terdapat cek point oleh gugus tugas yang tersebar di kabupaten/kota.
“Setiap melintas aka nada pemeriksaan, jadi jika ada indikasi mudik, maka akan disuruh putar balik. Untuk itu, daripada menyulitkan diri sendiri, lebih baik tidak usah mudik. Ini salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19,” tegasnya.
Meski demikian, saat bersamaan, dia juga menyampaikan update kasus bahwa ada penambahan kasus Covid-19 di Bali yakni sebanyak 7 orang, dengan rincian bahwa 6 (enam) di antaranya adalah imported case dan 1 pasien posiif diketahui positif dari daerah terjangkit. Secara komulatif jumlah kasus menjadi 193 orang (8 orang WNA, dan 185 warga Indonesia).
Dari 185 orang warga Indonesia bisa dirinci menjadi 145 imported case (terdiri dari 120 PMI, 3 non PMI dan 22 orang yang melakukan perjalanan dari daerah terjangkit), sedangkan 40 orang di antaranya atau sekitar 20,72% adalah penularan melalui transmisi lokal.
“Untuk kasus sembuh sebanyak 6 orang (5 PMI dan 1 pasien transmisi lokal). Sehingga jumlah pasien yang sembuh sebanyak 81 orang, sementara tidak ada kasus penambahan meninggal,” tegasnya.
Dengan demikian, maka untuk pasien positif yang saat ini tengah menjalani perawatan intensif berjumlah 108 orang, yang kesemuanya tengah dirawat di 11 rumah sakit rujukan dan di 2 (dua) tempat karantina yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Bali.
Dewa juga mengungkapkan bahwa yang menjadi perhatian pemerintah saat ini adalah transmisi lokal yang sebesar 20,72% yang artinya ada yang terjangkit karena melakukan interaksi jarak dekat dengan pasien positif Covid-19, baik di rumah, di RS maupun di ruang public.
Untuk itu, masyarakat diharapkan tetap disiplin menjaga jarak, menggunakan masker, perilaku hidup sehat dan bersih. Selain transmisi lokal pemerintah juga meperhatikan masih adanya penambahan angka positif pada WNI dari daerah terjangkit.
“Kami harap agar masyarakat tidak mudik. Jika semua bisa diterapkan dengan disiplin, maka angak penambahan dipastikan bisa ditekan seminimal mungkin,” pintanya.
Dalam kesempatan kemarin, Dewa juga tak henti mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan pencegahan penyebaran virus Covid-19, sebab bukan hanya tugas pemerintah, untuk itu masyarakat juga diharapkan terus menjaga kebersihan dan kesehatan. Rajin berolah raga agar bisa meningkatkan kekebalan tubuh.
Mengenai pasien Covid-19 yang dirawat saat ini, Sekda Dewa Indra memastikan tidak ada satu pun di antara mereka dalam keadaan yang menunjukkan gejala berat atau dalam perawatan intensif. Menurutnya, saat ini bahkan para pasien sedang menunggu hasil test SWAB. (Cia)
Komentar