UKM Denpasar Produksi 150 Masker Per Hari
Proses Pembuatan Masker berbahan kain oleh Asbest Kota Denpasar. (Ist)
DENPASAR - Kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD), khususnya masker di pasaran membuat Asosiasi Bordir, Endek dan Songket (Asbest) Kota Denpasar tergerak untuk ikut andil memproduksi alat pelindung diri ini. Alhasil, asoiasi yang terdiri atas 50 UKM di Kota Denpasar sukses memproduksi sedikitnya 150 masker per hari dari satu UKM.
Ketua Umum Asbest Kota Denpasar, Ni Wayan Ria Mariani atau yang akrab disapa Rhea Cempaka ini saat dikonfirmasi Sabtu (28/3) menjelaskan bahwa kelanggkaan APD, khususnya masker membuat harga di pasaran semakin melonjak. Guna mengurangi beban masyarakat dan memastikan ketersediaan masker, UKM yang tergabung dalam Asbest ikut andil memproduksi masker berbahan kain.
“Tujuan awal hanya membantu teman-teman di Asbest agar tenaga kerja tidak banyak dirumahkan, karyawan ada kerjaaan, walau situasi seperti ini semua anggota tetap bisa berbuat sesuatu dan tidak diam, dengan langkanya masker di pasaran dan kita mengerti akan bahan yangg nyaman serta memiliki tenaga jahit maka timbul ide untuk membuat masker dari bahan kain,” ujarnya.
Pihaknya mengatakan bahwa produk masker ini memang tetap dipasarkan, namun dengan harga sesuai standar di pasaran. Hal ini lanataran sebagai wujud kepedulian dan rasa kemanusiaan dengan sesama tanpa mengambil untung yang banyak.
“Harga kita terjangkau dengan bahan yang nyaman dan tidak pengap, sekitar Rp. 10 ribu per pcs, atau 1 pak isi 5 kami jual Rp. 50 ribu, dan sehari satu UKM kami mampu memproduksi 150 pcs masker berbahan kain dengan bahan yang nyaman,” ujarnya.
“Tentu kami berharap UKM di Kota Denpasar tetap bisa jalan dan menggeliat di tengah situasi seperti ini (wabah virus corona), perlu dukungan pemerintah untuk membantu UKM memasarkan masker maupun APD lainnya sehingga semua bisa berjalan baik,” paparnya.
Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai selaku juru bicara Pemerintah Kota Denpasar memberikan apresiasi kepada UKM Asbest Kota Denpasar yang telah memproduksi masker. Dimana, hal ini sangat memberikan kemudahan bagi masyarakat di tengah langkanya masker di pasaran.
Dewa Rai mengatakan, selain memenuhi ketersediaan masker di pasaran, diharapkan partisipasi dari Asbest ini mampu menjaga stabilitas harga masker di pasaran. Sehingga masyarakat tidak resah dan panik
“Tentu kami di Pemkot Denpasar sangat mengapresiasi peran Asbest dalam memproduksi masker, sehingga dapat menjamin ketersediaan dan menjaga stabilitas harga di pasaran,” paparnya. (*/Cia).
Komentar