Bupati Eka Serahkan ‘Pah-pahan’ Tanah Lot
Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti membagikan uang ‘Pah-pahan’ Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot di Wantilan Pura Luhur Pekendungan, Beraban, Kediri. Tabanan. Kamis kemarin.
TABANAN - Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti membagikan uang ‘Pah-pahan’ Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot. Pembagian digelar di Wantilan Pura Luhur Pekendungan, Beraban, Kediri. Tabanan.
Pembagian dana ‘Pah-pahan’ tersebut turut dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila, Manajer Operasional DTW. Tanah Lot Toya Adnyana, Bendesa Adat Beraban dan seluruh Bendesa Adat se-Kecamatan Kediri, serta pengurus Pura Luhur Tanah Lot dan Pura pendukung lainnya di kawasan DTW. Tanah Lot.
Dana ‘Pah-pahan’ tahun 2019 ini rutin dibagikan setiap tahun. Mestinya, pembagian dilakukan Bulan Januari lalu, namun karena sejumlah kesibukan akhirnya dibagikan saat ini.
Selain untuk Pemkab Tabanan, dana tersebut juga dibagikan ke sejumlah Desa Pekraman di Beraban, Pura pendukung di kawasan Tanah Lot dan Desa Pekraman se-Kecamatan Kediri.
“Mohon maaf penyerahan ini harusnya di bulan januari namun mengalami keterlambatan karena berbagai kesibukan kita semua,” jelas Manajer Operasional DTW Tanah Lot, Toya Adnyana. Kamis kemarin.
Toya mengungkapkan, saat ini kunjungan wisatawan lokal maupun asing ke Tanah Lot mengalami sedikit penurunan yang disebabkan sejumlah faktor diantaranya, perang dagang internasional dan isu virus corona.
“Biasanya secara global limit kunjungan kita 5 sampai 6 sampai 7, sekarang limit 5 sampai 6. Mudah-mudahan itu nanti cepat selesai dan DTW. Tanah Lot terus bisa exist,” tegasnya.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Eka menghimbau agar selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Ida Sesuhunan Pura Luhur Tanah Lot. Kehadiran kawasan wisata Tanah Lot ini, tegasnya telah mampu memberi manfaaat, kemakmuran, kehidupan untuk masyarakat kita Tabanan secara umum, termasuk 22 Desa pekraman yang ada di seputaran kawasan DTW. Tanah Lot.
Untuk itu, meski ada berbagai isu internasional, Tanah Lot tidak pernah sepi dari kunjungan meski ada sedikit dampak penurunan kunjungan.
“Tak pernah sepi Tanah Lot, walaupun sekarang ada virus corona, virus babi, virus macam-macam, tapi yang namanya Tanah Lot ini Astungkara masih diminati,” ujar Eka.
Meskipun penurunan mencapai 16 persen dari tahun sebelumnya, dikatakannya tidak sebanding dengan tempat-tempat lain.
“Tempat lain betul-betul sepi, tidak ada pengunjung, wisatawan tidak mau datang. Tapi di Bali niki, khususnya di Tabanan di Tanah Lot, tamu masih banyak masuk ke Tanah Lot. Artinya Taksu Ida Bhatara niki sangat luar biasa sekali. Tepuitk tangan buat Tanah Lot,” tuturnya.
Kedepan, Ia juga berharap agar persatuan dan rasa memiliki tetap terus terjaga. Karena menurutnya, DTW bukan hanya mampu mendatangkan banyak kunjungan wisatawan, beriringan dengan hal tersebut sudah tentu masalah pun pasti banyak.
“Oleh karena itu, tiang harapkan semua menjaga administrasi, pertanggung jawaban, dijalankan dengan baik,” pinta wanita Bupati perempuan pertama di Bali ini. (*/Cia)
Komentar