Resmikan Yayasan Rahmat, UBS Ajak Muslim Bali Tepis Isu-isu Kekinian
Perwakilan anggota DPD RI perwakilan Bali, Haji Bambang Santoso atau UBS saat meresmikan Yayasan Rumah Aspirasi Ummat (Rahmat) di Jln. Anyelir X, Banjar Dukuh, Desa Dauh Peken, Tabanan, Bali, Kamis (26/12). (Ist)
TABANAN - Umat Muslim Bali diharapkan mampu menepis isu-isu kekinian ditengah kemajemukan masyarakat yang telah terpola dengan baik, dinamis dan rukun selama ini. Sejumlah isu tersebut sengaja dilontarkan oleh pihak pihak yang sengaja ingin melemahkan Islam berikut merusak harmonisasi kerukunan umat yang telah terjalin selama ini.
Demikian ditegaskan salah satu anggota DPD RI perwakilan Bali, Haji Bambang Santoso atau dikenal UBS saat meresmikan Yayasan Rumah Aspirasi Ummat (Rahmat) di Jln. Anyelir X, Banjar Dukuh, Desa Dauh Peken, Tabanan, Bali, Kamis (26/12).
Beberapa isu kekinian yang beredar yakni isu penggunaan baju seragam sekolah setiap hari Kamis dengan mengenakan pakaian adat hindu, termasuk pula isu tentang Rancangan UU Provinsi Bali yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu padahal belum pernah membaca draft rancangannya.
Mnurut UBS, isu-isu tersebut tidak ada sama sekali di tengah masyarakat setelah dirinya turun bertemu dengan sejumlah tokoh di Bali baik dari kalangan Umat Hindu maupun Islam.
Untuk itu. dia berharap, Umat Muslim yang ada di Bali khususnya di Tabanan untuk bersatu dan tidak terpecah belah dengan isu-isu kekinian yang sengaja dilontarkan oleh pihak pihak yang ingin melemahkan islam.
"Beberapa waktu lalu, saya telah melakukan kunjungan kerja di sejumlah daerah di Bali guna mencari kebenaran isu-isu tersebut, namun ternyata isu-isu tersebut tidak ada sama sekali,” ungkapnya.
Dampak akan isu tersebut menyebabkan masyarakat akan diadu domba dan sangat disayangkan jika kerukunan umat yang telah terpola selama ini akan terpecah belah. Untuk itu, pesannya, Ummat Islam harus bisa bersatu menangkal isu dan upaya pihak-pihak tertentu yang ingin mengadu domba masyarakat.
Dalam kesempatan kunjungan kemarin, UBS melakukan kunjungan kerja daerah berikut menyerap aspirasi Masyarakat sekaligus melakukan silaturrahmi dengan semua pihak baik muslim dan non muslim di Tabanan.
Salah satu Senator Bali ini juga berharap agar Yayasan Rahmat bisa memberikan solusi bagi ummat dalam pelayanan sosial khususnya dalam pemakaman yang selama ini sering menjadi masalah yang dihadapi ummat Islam di Tabanan maupun Bali pada umumnya.
UBS menyebutkan sesuai data di RS Sanglah, rata-rata terdapat 10 jenazah Muslim di bali yang harus diurus pemakamannya oleh ummat Islam di Bali karena bila tidak ada yang mengurus akan dikremasi. “Dalam hal ini, Yayasan Rahmat harus bisa berperan ikut membantu," tegasya.
Ke depan, dalam aksi sosialnya, Yayasan Rahmat diharapkan bisa melakukan pendataan warga miskin baik dari dari kalangan umat muslim maupun non muslim.
Yayasan Rahmat juga tidak boleh pilih-pilih dalam memberikan bantuan. Karena sesuai ajaran Nabi Muhammad, Ummat Islam harus memuliakan tetangganya apa pun agama dan latarbelakangnya.
Berdirinya Yayasan Rahmat dilatarbelakangi keluhan ummat Islam yang tidak bisa masuk menjadi anggota Rukun Kifayah Islam (RKI) dengan berbagai alasan. Di antaranya karena pendaftaran anggota RKI sudah ditutup atau RKI yang sudah ada tidak menerima anggota lagi dan alasan lainnya.
Ketua Umum Yayasan Rahmat H. Anwar Haryono menyebutkan,
karena tidak menjadi anggota RKI, ummat muslim yang meninggal dan dikuburkan di Tabanan harus membayar mahal di atas Rp 2 juta. Hal ini disebabkan karena terbatasnya lahan makam yang ada meski di Tabanan ada 12 lahan makam muslim, tapi ukurannya tidak terlalu luas.
Untuk itu, adanya Yayasan Rahmat ummat Islam di Tabanan diharapkan menjadi solusi yang jumlahnya sekitar 27.521 orang yang belum menjadi anggota RKI bisa mendaftar menjadi anggota RKI Mandiri Yayasan Rahmat.
"Saat ini yang baru terdaptar sebanyak 257 orang di Tabanan dan kami siap melakukan pengurusan jenazah sampai memakamkannya," paparnya.
Dalam kesempatan kemarin, Anwar Haryono menyebutkan bahwa Yayasan Rahmat telah memiliki ambulance bantuan CSR dari PLN yang difasilitasi HBS.
Selain itu, Yayasan Rahmat juga telah bekerjasma dengan Yayasan Pemakaman Alkhaerat (Yaspa) untuk fasilitasi pemakaman di lahan makam yang berlokasi di Desa Yeh Sumbul, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. (*/Cia)
Komentar