Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Polisi Diminta Bina Pelaku Pengunggah Foto Tetangga Telanjang

Foto : Ist

JEMBRANA – Meski sempat membuat keluarga korban geram karena unggah foto teangga telanjang, namun keluarga korban hingga saat ini rupanya belum melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian. Bahkan keluarga korban justru meminta pelaku untuk dibina agar tidak mengulangi perbuatannya.

Dampaknya, hingga kini, pelaku Putu E SY (28) masih bebas berkeliaran meski sempat membuat heboh neizen di dunia maya. Kepolisian belum melakukan pemanggilan sekaligus meminta keterangan pelaku lantaran lantaran pihak korban belum melapor kasus yang menghebohkan warga net  tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Mendoyo, Ipda Gusti Ngurah Artha Kumara saat dikonfirmasi sore kemarin se-ijin Kapolsek Mendoyo menyatakan, suami dan keluarga korban memang sempat datang ke Polsek Mendoyo, namun bukan melaporkan resmi kasus tersebut. Mereka datang ke polsek hanya meminta polisi untuk membina pelaku.

“Suami dan keluarga korban memang sempat ke Polsek, tapi mereka hanya meminta kami agar pelaku dibina agar tidak mengulangi perbuatannya,” terangnya, Selasa (29/10).

Hal senada juga diungkapkan Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yogie Pramadita yang menjelaskan karena hingga saat ini pohak korban belum belum melapor terkait kasus tersebut. Bahkan pihaknya mengaku belum mengetahui adanya kasus tersebut.

“Yang jelas belum ada laporan dari korban maupun keluarga korban ke Polres Jembrana terkait kasus tersebut. Kami juga belum mengetahui kasus tersebut karena memang belum ada laporan,” ujarnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Putu Eka SY (28), asal Banjar Sekar Pancasari, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Sabtu (26/10) sore lalu berbuat iseng dengan memfoto dua wanita, masing-masing Ni Made AS (50) dan Ni Wayan HA (30) yang tiada lain tetangganya saat mandi telanjang di sungai setempat.

Beberapa jam kemudian, foto dua wanita mandi telanjang di sungai yang merupakan menantu dan ibu mertua tersebut diunggah di akun FB Eka Gabur yang merupakan akun milik pelaku dengan menambahkan caption “Dampak Kekeringan” hingga banyak dikomentari negatif oleh sejumlah netizen.

Akibat perbuatan pelaku tersebut, suami dan keluarga korban berang. Mereka ramai-ramai mencari pelaku di rumahnya untuk dimintai pertanggungjawaban. Masalah tersebut sempat dimediasi di banjar setempat namun gagal dan dilanjutkan mediasi ke kantor desa setempat. Namun lagi-lagi mediasi gagal, keluarga korban kekeh akan melanjutkan kasus tersebut ke kepolisian.

Sebelumnya, Perbekel Mendoyo Dauh Tukad Gusti Putu Ediana dikonfirmasi membenarkan adanya masalah tersebut. Dia juga membenarkan sempat dilakukan mediasi di banjar dan di desa, namun gagal lantaran suami dan keluarga korban sepakat menempuh jalur hukum.

“Menurut suami dan keluarga korban, masalah itu adalah menyangkut harga diri makanya akan melaporkan pelaku ke kepolisian atau mau menempuh jalur hukum. Karena itu sudah keinginan korban dan keluarganya, kami menyerahkan sepenuhnya penanganannya kepada polisi,” tutupnya. (*/Ded)  

Komentar