Gubernur Koster Tekankan Masyarakat Jaga Taksu Bali
Gubernur Bali, I Wayan Koster bersama Ketua DPRD Bali, N Adi Wiryatama, Wabup Tabanan, I Komang Gde Sanjaya, Ketua DPRD Tabanan, I Made Dirga dan sejumlah pejabat liannya saat melepas Tukik (Anak Penyu) di Pantai Yeh Gangga Desa Sudimara Kabupaten Tabanan, Sabtu (12/10). (Ist)
TABANAN - Gubernur Bali, I Wayan Koster menekankan agar masyarakat senantiasa menjaga taksu Bali sebagai salah satu pendongkrak sektor pariwisata dengan menjaga alam dan lingkungan.
Hal itu diungkapkan Koster saat melepas Tukik (Anak Penyu) di Pantai Yeh Gangga Desa Sudimara Kabupaten Tabanan, Sabtu (12/10).
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Ketua DPRD Provinsi Bali N Adi Wiryatama, Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan I Made Dirga serta OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan.
Menurut I Wayan Koster, Bali merupakan pulau yang sangat unik, selain potensi pariwisata yang merupakan potensi unggulan, Bali juga memiliki masyarakat yang selalu menerapkan keseimbangan dalam menjalani hidup dengan berpedoman pada Tri Hita Karana.
Potensi yang dimiliki Pantai Yeh Gangga, tegasnya, harus bisa dikelola dengan maksimal bahkan kalau bisa dikelola oleh orang lokal.
“Ini merupakan acara yang luar biasa, karena momen ini bertepatan dengan Tumpek Kandang, dimana kegiatan ini merupakan bentuk dari keedulian kita terhadap sekala niskala, krena kedua hal ini selalu berdampingan dalam kehidupan kita di Bali,” ungkap Koster.
Dirinya menambahkan, acara ini juga merupakan wujud nyata dari pelaksanaan program visi Pemprov Bali, yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang menpunyai makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali berserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia sekala niskala yang dilaksanakan dengan pola pembangunan semesta Berencana yang telah diterapkan.
“Isi alam salah satunya adalah manusia, tumbuhan dan binatang, seperti Tukik (anak penyu) yang keberadaannya sudah sangat langka. Sebelum kita lepas Tukik, mereka kita upacarai dulu untuk memberikan penguatan kehidupan agar mereka mendapat restu dari alam untuk bertahan. Ini merupakan warisan leluhur yang sangat luar biasa, keseimbangan sekala niskala harus selalu kita terapkan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, supaya alam Bali beserta isinya terus berjalan dengan baik,” imbuhnya.
Sementara Wabup Sanjaya mengawali sambutannya mengatakan tradisi Tumpek Kandang yang rutin dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali merupakan bentuk kepedulian umat Hindu terhadap lingkungan alam, salah satunya hewan seperti Tukik. Dijelaskannya, Pelepasliaran Tukik adalah bentuk penyeimbangan alam serta wujud pelestarian karena Tukik termasuk hewan yang sudah langka keberadaannya.
“Kami atas nama Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Tabanan mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap perhatian yang diberikan Gubernur Bali terhadap lingkungan, khususnya lingkungan pantai Yeh Gangga. Hal ini selaras dengan program Pemprov Bali yang kami terapkan di Kabupaten Tabanan,” ujarnya.
Sanjaya menambahkan, saat ini Pemkab Tabanan juga tengah giat-giatnya memerangi sampah plastik dan telah diterapkan di seluruh OPD serta masyarakat Kabupaten Tabanan.
“Program bebas sampah plastik yang diterapkan Pemprov Bali juga tengah kami giatkan di Tabanan, karena kalau bukan dari kita yang memulai, maka program ini tidak akan berjalan sukses. Sudah sepatutnya kita harus mendukung segala bentuk program yang bersifat pro rakyat yang manfaatnya dirasakan langsung oleh rakyat,” tegasnya. (*/Cia)
Komentar