Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Gubernur Koster Ingin Produk Arak Bali Miliki Daya Saing International

Gubernur Koster saat menerima audiensi Indonesian Food & Beverage Executive Association (IFBEC) Bali di Rumah Jabatan Jaya Sabha, Denpasar, pada Kamis (29/8) petang. (Ist)

DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan upaya untuk menaikkan pamor arak sebagai minuman tradisional khas Pulau Dewata, yang memiliki daya saing di tingkat internasional.   

"Rasa, aroma, packaging hingga desain botolnya harus dibuat sebaik mungkin. Kolaborasikan dengan rumah desain, sebagai produk industri kreatif berbasis budaya dengan branding Bali," ujar Gubernur Koster ketika menerima audiensi Indonesian Food & Beverage Executive Association (IFBEC) Bali di Rumah Jabatan Jaya Sabha, Denpasar, pada Kamis (29/8) petang.

Gubernur Koster dalam kesempatan inj menekankan, ketika bicara kemasan, maka produk yang banyak diusahakan petani lokal di pelosok desa ini harus benar-benar dikemas dengan menonjolkan unsur-unsur kearifan lokal yang ada di Bali.  "Namun tentu saja tak menutup pula kolaborasi dengan ide-ide kekinian hasil karya anak-anak kreatif kita," ujar Gubernur Koster yang kelahiran Sembiran, Buleleng ini. 

Produk yang berkualitas, packaging baik ditambah pemasaran yang tepat akan memaksimalkan cakupan pemasaran produk fermentasi nira pohon kelapa tersebut. "Dikemas dan dipasarkan seperti produk yang disukai pasar, sehingga bisa terserap konsumen," ujarnya.

Sependapat dengan Gubernur Bali, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Wayan Jarta  menyatakan pihaknya sedang mengkaji selera pasar, khususnya untuk minuman beralkohol. "Angka 40 persen kandungan alkohol kami dapatkan jadi angka maksimal, layaknya wiski atau minuman alkohol lain.  Namun di lapangan, arak yang banyak beredar bisa mencapai 45 persen kadar alkoholnya," kata Jarta. 

Namun demikian, Jarta menjamin perajin arak tradisional sudah cukup siap menuju ke level industri. Untuk bisa mengontrol kadar alkohol, akan didukung pelatihan teknik pengolahan,  fermentasi dan penyulingan yang baik serta tentu saja, dan permodalan. 

"Para pembuat arak tradisional sudah kami data dan sudah sangat siap untuk produksi, didampingi pula pihak BPPOM untuk menjaga keamanan produknya," katanya. 

Sementara itu, Ketua IFBEC Bali Ketut Darmayasa mengaku pihaknya mendukung penuh usaha pelestarian dan promosi arak, beserta sejumlah produk makanan dan minuman lokal Bali lain. "Dalam waktu dekat, kami juga akan mengadakan Festival Warisan Budaya di mana arak dan produk lokal lain jadi highlight-nya," ucap Darmayasa. (*/Cia)

Komentar