Metatah Massal Banjar Abian Timbul, Jaya Negara Nyangging
- 30 Juni 2019
- 21:26 WITA
- Sosial Budaya
- Bali
Jaya Negara saat nyangging kepada peserta metatah massal di Banjar Abian Timbul, Desa Pemecutan Klod, Kecamatan Denpasar Barat, pada Minggu (30/6) pagi. Foto : Ist
DENPASAR - Bertepatan dengn rahina Redite Umanis, Banjar Abian Timbul menggelar upacara Metatah (potong gigi) massal bagi warga banjar setempat. Kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan massal ini dihadiri langsung Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara didampingi Camat Denbar, A.A Ngurah Made Wijaya , di Balai Banjar Abian Timbul, Desa Pemecutan Klod, Kecamatan Denbar, pada Minggu (30/6) pagi.
Terlihat sejak pagi ratusan krama banjar tampak memadati area Banjar Abian Timbul untuk mengikuti prosesi upacara Metatah Massal. Dalam upacara tersebut melibatkan 5 orang sangging yang bertugas mengasah gigi yang salah satunya Wakil Walikota Denpasar IGN. Jaya Negara ikut serta dalam nyanggingin. Sebagai Wakil Walikota, Jaya Negara memang tidak asing lagi dalam tugas nyanggingin. Terlihat begitu terampil dan apik dalam menatah para peserta Mepandes Massal ini dengan menatah tiga peserta, yakni 1 wanita dan 2 laki-laki.
Disela-sela acara Wakil Walikota Denpasar, IGN. Jaya Negara mengatakan bahwa ritual potong gigi (mepandes) yang merupakan salah satu ritual Manusa Yadnya yang wajib dilakukan. Dalam agama Hindu Mepandes wajib dilakukan ketika anak menginjak usia remaja atau sudah dewasa. Ritual ini bertujuan untuk mengendalikan 6 sifat buruk manusia yang menurut agama Hindu dikenal dengan istilah sad ripu (enam musuh dalam diri manusia). Ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, selain merupakan sebuah kewajiban yang dilaksanakan dalam kehidupan, metatah merupakan upacara untuk menetralisir sifat buruk dalam diri manusia yang disebut dengan Sad Ripu yang meliputi Kama (sifat penuh nafsu indriya), Lobha (sifat loba dan serakah), Krodha (sifat kejam dan pemarah), Mada (sifat mabuk atau kemabukan), Matsarya (sifat dengki dan irihati), dan Moha (sifat kebingungan atau susah menentukan sesuatu). Dengan diadakannya ritual ini diharapkan para peserta atau yang bersangkutan mampu menjadikan diri lebih dewasa dan bijak baik dalam berpikir, berbuat dan berbicara. Ujar Jaya negara.
Sementara Kelian Adat Banjar Abian Timbul Desa Pemecutan Klod, Kecamatan Denbar, I Gusti Putu Sukardi mengatakan acara ini dilaksanakan sejak kemarin, Sabtu (29/6) yang diawali dengan pemelaspasan Balai Banjar, mecaru dan petirtan yang dihadiri langsung Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra. Kini dilanjutkan dengan ritual mesangih massal yang dilakukan pertama kali oleh Banjar Abian Timbul. Mesangih massal ini diikuti oleh 34 orang peserta dan melibatkan 5 sangging yang salah satunya Wakil Walikota Denpasar Jaya Negara. Ujarnya.
Lebih lanjut dikatannya acara ini sangat baik dilakukan untuk saling membantu sesama krama. Harapan kami Pemkot Denpasar beserta krama banjar mendukung acara ini sehingga dapat dilaksanakan, minimal setiap 3 tahun sekali melaksanakan acara ini dengn tidak membebankan biaya kepada krama banjar. Ujar Putu Sukardi. (*/Cia)
Komentar