Gubernur Koster Ingin Bali Terdepan Pengamalan Bhinneka Tunggal Ika
Gubernur Koster saat menerima audensinya DPP Ikatan Keluarga Batak Bali (IKBB) di Ruang Tamu Gubernur Bali, Senin (1/4). Foto : Ist/Humas
DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster ingin memperkuat citra Bali sebagai kawasan yang terdepan dalam pengamalan konsep Bhinneka Tunggal Ika. Baginya, Bali selama ini sudah menjadi percontohan bagi daerah lain sebagai daerah yang menjunjung tinggi toleransi di tengah warganya yang multikultur.
"Untuk itu saya ajak semua warga untuk turut menjaga dan bertanggung jawab untuk hal itu,” kata Gubernur Koster dalam audensinya bersama DPP Ikatan Keluarga Batak Bali (IKBB) di Ruang Tamu Gubernur Bali, Senin (1/4) pagi.
Gubernur Koster juga menyatakan, warga Bali bukan berarti orang asli Bali saja namun juga termasuk meraka yang lama tinggal dan berdomisili di Bali tak peduli dari manapun asalnya.
“Semuanya punya hak dan kewajiban yang sama untuk turut berpartisipasi mendukung program pemerintah Daerah Bali,” tukas Koster.
Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini juga mengapresiasi komunitas-komunitas asal daerah lain yang sudah menjadi bagian dari warga Bali, turut memperlihatkan keragaman identitas budayanya.
“ini adalah warna yang berbeda karena Indonesia itu penuh warna dari berbagai budaya, golongan dan juga agama dan tugas kita juga di pemerintah untuk melindungi semua warga yang ada dan berdomisili di Bali tak peduli apapun golongannya,” tegasnya lagi.
Dikesempatan yang sama Ketua Umum IKBB Ponta Simamora mengungkapkan kebahagiaannya atas perhatian gubernur dan pemerintah provinsi Bali yang telah memberikan perhatian terhadap keberadaan komunitas keluarga Batak Bali.
“Tujuan kami tak lain adalah menjalin persaudaraan dengan saudara-saudara kita di Bali dan lebih baik lagi jika bisa berpartisipasi dan berkontribusi dalam membangun Bali kedepan,” tutur Ponta.
IKBB sendiri menurut Ponta, secara organisasi selain memiliki ribuan anggota aktif juga memiliki lembaga kesenian yang bertugas untuk melestartikan kesenian khas Batak di Bali seperti tarian tenun dan ukiran.
“Senang sekali jika kedepannya kami bisa diikutsertakan dalam gelaran Pesta kesenian Bali (PKB) disamping tentu kami perlu masukan dan pemahaman dari bapak Gubernur mengenai visi dan misi untuk pembangunan Bali,” tukasnya.
Dalam kesempatan tersebut, komunitas IKBB juga berkesempatan menyematkan kain tradisional batak yakni ulos kepada Gubernur Koster sebagai tanda persaudaraan.
”Penyematan kain ulos ini bermakna tanda kasih, dari orang yang mengasihi kepada orang yang dikasihi. Juga sebagai simbolis doa agar orang diberikan keselamatan dan kesehatan dalam menjalankan tugasnya,” papar Erbin Simanjuntak, Penasehat IKBB di sela proses penyematan kain ulos kepada Gubernur Koster. (*/Cia)
Komentar