Wadah Pertahankan Budaya Meyama Braya, Rai Mantra Buka SHOF 2019
- 08 Maret 2019
- 17:57 WITA
- Sosial Budaya
- Bali
Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra beserta istri Ny. Selly D. Mantra saat tiba di lokasi acara pembukaan Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival (SHOF) 2019. Foto : Ist/Hms
DENPASAR - Menyambut tahun baru Caka 1941 pemuda pemudi Banjar Sesetan Kaja Denpasar Selatan menggelar Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival (SHOF) 2019.
Tradisi Omed-omedan tahun yang mengambil tema “Cakra Bawa’’ yang berarti lingkaran kehidupan dengan tradisi omed-omedan ini kita pertahankan budaya menyama braya, dibuka di secara resmi Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra beserta istri Ny. Selly Dharawijaya Mantra dan undangan lainnya yang ditandai dengan pelepasan balon Jumat (8/3).
Sebelum puncak Omed-omedan dimulai pengunjung dari berbagai daerah disuguhkan dengan penampilan parade seni, lomba Busana Adat Bali tingkat TK, Adi Merdangga Sanggar Kertha Jaya Pedungan, Barongsa Naga Langit Denpasar, Saet-saetan oleh komunitas Alep Seni Tari Seniman Polos, Fragmen Tari Jananu Raga oleh IKIP PGRI Bali, dan Sekehe Cak Tanjung Mekar Batubulan Skewati Gianyar.
Dalam kesempatan itu Walikota Rai Mantra mengatakan pelestarian seni budaya yang ada di Kota Denpasar harus di dukung, terutama bagi generasi-generasi penerusnya. Menurutnya kebudayaan yang berkelanjutan memang harus dimulai sejak dini.
Untuk melestarikan kebudayaan itu maka Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan berbagai pelatihan setiap libur sekolah.
“Untuk melestarikan kebudayaan harus dimulai sejak dini. Oleh kami di Pemkot Denpasar memberikan berbagai pelatihan mulai dari megender wayang, megambel dan lain sebagainya,’’ ungkapnya.
Kebudayaan itu sangat maka dari itu Rai Mantra berharap bisa dilaksanakan secara berkelanjutan.
Sementara itu Ketua Panitia I Made Putra Wirya Brata mengatakan, Omed-omedan merupakan tradisi unik yang telah diwariskan secara turun temurun dan keberadaannya telah dikenal luas baik di dalam negeri maupun manca negara.
“Kami telah menyakini omed-omedan ini juga meiliki nilai sakral dan ada kaitannya dengansesuhunan kami di banjar sehingga kami bertekad untuk terus melestarikannya dan menjadikannya sebagai alat pemersatu,’’ ungkapnya.
Tidak hanya itu Putra Wirya mengatakan kegiatan ini juga untuk menumbuhkan kembangkan jiwa kewirausahaan menuju ekonomi kreatif serta meningkatkan kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara ke Kota Denpasar khususnya da Bali pada umumnya.
Ia menambakan acara Sesetan Heritage Omed-omedan Festival 2019 pihaknya di kelompokkan menjadi 3 yaitu pasar rakyat atau yang lebih dikenal dengan peken paiketan, Parade seni dari beberapa komunitas seni dan beberapa band musik dan tradisi Omed-omedan. (Humas/Cia)
Komentar