Desa Geluntung Dinobatkan Jadi Desa Wisata Mandiri
ist/humas
TABANAN – Desa Geluntung Tabanan resmi menjadi kawasan Desa Wisata Mandiri dan dinobatkan langsung oleh Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti. Ke depan, Desa yang berada di Kecamatan Marga ini diharapkan bisa menjadi percontohan Desa-desa lainnya di Kabupaten Tabanan.
Penobatan predikat desa wisata tersebut diberikan saat Bupati Tabanan, Eka Wiryastuti menghadiri Karya Ngenteg Linggih Kantor Perbekel Desa Geluntung, Marga, Sabtu (19/1). Kegiatan Karya Ngenteg Linggih tersebut dilaksanakan terkait telah rampungnya kantor perbekel Desa Geluntung. Dalam kegitan tersebut juga dirangkaian dengan peresmian jalan hotmik sepanjang 1,5 kilometer.
“Saya sangat bangga atas kerja keras dan gotong royong seluruh warga desa Geluntung. Astungkara pembangunan ini sudah terlaksana dengan baik dan luar biasa. Saya nobatkan desa Geluntung sebagai desa Wisata mandiri, yang bisa dijadikan contoh untuk desa-desa lainnya," tutur Bupati Eka dalam sambutannya.
Bupati asal Angseri Baturiti ini juga memberikan apresiasinya kepada warga desa Geluntung karena telah bekerja keras dan bergotong royong, sehingga dapat mensukseskan pembangunan di desa mereka.
Hadir dalam acara tersebut anggota DPRD Tabanan, I Wayan Sudiana, Tokoh masyarakat yang juga Ketua Ekalawya Educare Foundation Putu Yuni Widyadnyani (Nuning), Camat Marga IGA Alit Adiatmika, Kepala DPMD Tabanan Roemy Listyowati, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan perbekel serta tokoh masyarakat setempat.
Bupati Eka sekaligus berpesan agar warga selalu bersatu dalam melaksanakan yadnya dan juga pembangunan, serta menjaga dengan baik apa yang sudah berhasil dibangun. “Kuncinya adalah bersatu. Karena dengan bersatu apapun akan dapat kita capai. Mari kita rawat dengan baik bangunan ini, begitu juga dengan jalan yang sudah kita resmikan pada hari ini. Terimakasih kepada semua pihak atas terwujudnya bangunan ini,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua Panitia Putu Gunarsa Wiranjaya menjelaskan, puncak acara Ngenteg Linggih ini jatuh pada minggu (20/1). “Prosesi ngenteg linggih ini diawali pada 6 Januari 2019 lalu dan akan berlangsung hingga 3 Maret 2019. Pada hari sabtu dilaksanakan mecaru, melaspas dan mendem pedagingan. Acara puncak adalah minggu 20 januari 2019,” Jelasnya.
Pihaknya mengungkapkan pada proses pembangunan kantor desa ini diawali dari tahun 2014 hingga selesai pada 2018. “Proses pembangunan ini dimulai dari tahun 2014. Pada tahun 2016 dilakukan pembangunan lantai 2 yang menghabiskan dana 165 juta, dan di tahun 2017 pembanguna lantai 3. Selanjutnya finishing di tahun 2018, hingga akhirnya kesepakatan bersama karya ngenteg linggih di tahun 2019 ini,” jelasnya. (Hms/Cia)
Komentar