Warga Muti Gunung Sambut Meriah Peresmian Kampung Kesetiakawanan Sosial Desaku Menanti
foto : Oke
KARANGASEM - Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya Banjar Munti Gunung dengan mengembangkan program Bimbingan Sosial dan Keterampilan bagi Warga Binaan Sosial (WBS) atau gelandangan-pengemis melalui Program "Desaku Menanti", Selasa (15/1/2019) melalui Dirjen Pelayanan dan Rehabilitasi sosial Kemensos RI, Edi Suharto mewakili Mentri Sosial RI, didampingi Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Kemensos RI Dr. Sonny W Manalu MM, bersama Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri serta Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa resmikan Desaku Menanti dengan nama Kampung Kesetiakawanan Sosial Desaku Menanti " Satyadharma Giri Winangun". Yang di tandai dengan Penandatanganan prasasti dan penyerahan kunci rumah dan pemotongan pita.
Hadir pula dalam acara tersbut Ketua DPRD Kab. karangasem I Ngengah Sumardi, Dinas Sosial Provinsi Bali, sekada Kab. Karangasem I Gde Adnya Mulyadi, kepala Cabang Bank BPD Karangasem, Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Karangasem, Camat Kubu dan OPD terkait lainnya.
Program ini adalah inovasi dari program penanganan gelandangan, pengemis dan anak jalanan yang selama ini dilakukan, yaitu dengan memfokuskan semua layanan di daerah asal para gelandangan dan pengemis berbasis desa. Di samping itu, semua kegiatan akan melibatkan seluruh komponen di daerah asal, seperti pemerintah daerah, pengusaha (CSR), LSM, dan tokoh-tokoh masyarakat. Inti dari program ini adalah menciptakan keteraturan sosial melalui peningkatan kontrol sosial dari masyarakat.
Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Kemensos RI Dr. Sonny W Manalu MM dalam kesempatan tersbut melaporkan, salah satu persoalan besar di negeri kita adalah soal kemiskinan, salah satu cermin dari kemiskinan tersebut adalah gelandangan dan pengemis.
Tuna karya adalah kemiskinan, jadi kementrian sosial akan menyelesaikan soal tersebut, kita memiliki konsef yang terintegrasi dengan program pemerintah daerah,
"Saya menyebut program tersebut dengan "mencabut akar kemiskinan di pemerintah daerah," Ucap Sony
Ujud dari keterlibatkan 6 unsur yang terdapat dalam program ini sudah terlaksana dengan program desaku menanti, yang sudah terlaksana di Desa Munti Gunung.
Adapun bantuan dari kemensos yang kita luncurkan seperti bimbingan sosial keterampilan, ini sesuai dengan keterampilan yang dimiliki setiap orang. Memberikan bantuan bahan rumah, kita hanya memberikan 30 juta rupiah, karena menggunakan smangat gotong royong masyarakat, dan lebih bagusnya gotong royong ini di pimpin ibu bupati sendiri.
Kita juga memberikan peralatan rumah tangga sebesar 1,5 juta kita juga memberikan jaminan hidup sebesar 25.000 rupiah per hari, dan juga memberikan bantuan ekonomi sebesar 5 juta rupiah, mudah mudahan bisa bermanfaat, Kita juga memberi bantuan operasional lembaga kepada lks bakti laksana.
Sony juga mengatakan, Tahun 2018 diterima oleh kabupaten karangasm karna kab. Karangasem mempunyai kesiapan dalam mempasilitasi lahan, tidak mungkin kita membetikan program dengan pemerintah yang belum siap, yang kedua Kabupaten karangasem kita boleh prihatin dengan income di provinsi bali. Kita bangga dengan bupati wanita yang tangguh, dan kita tetapkan program desaku menanti didapatka oleh kab. Karangasem
"Semua desaku menanti yang sudah terlaksana akan kita nilai, dan mudah mudahan desaku menanti di kabupaten karangasem menjafi yang terbaik,"imbuhnya
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Smatri dalam kesempatan tersbut mengatakan Dimana Kampung Kesetiakawanan Sosial Desaku Menanti ini sesuai namanya diharapkan akan memberikan suatu kebaikan sekaligus kebahagiaan bagi masyarakatnya, yang selama ini lebih banyak menggepeng dan mendapat julukan tidak terpuji di masyarakat. Karena memang dari segi geografis, wilayah tempat program Desaku Menanti ini merupakan wilayah pegunungan (Banjar Dinas Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali).
Dan perlu juga kami sampaikan bahwa daerah kami Kabupaten Karangasem terletak di ujung Timur Pulau Bali, yang merupakan salah satu dari 9 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Bali, memiliki daerah pantai dan pegunungan. Di sebelah Utara berbatasan dengan Laut Bali, disebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia, di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Klungkung, Bangli dan Buleleng, serta di sebelah Timur berbatasan dengan Selat Lombok. Luas Kabupaten Karangasem adalah 839,54 Km2 (83.954 Hektare) atau 14,90 persen dari luas Pulau Bali (5.632,86 Km2). Atau dari luas wilayah yang ada, 7,140 Hektare (8,50 %) merupakan lahan persawahan, sedangkan bukan lahan persawahan 76,814 Hektare (91,50 %).
Mas Smatri juga mengatakan, Kegiatan pembangunan program Desaku Menanti ini yang mengambil sasaran di Banjar Dinas Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, merupakan satu langkah strategis dalam upaya memenuhi hak-hak PMKS (Gepeng), sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
"Yang mana kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, Spritual dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik,"Ucap Mas Sumatri
Selanjutnya penyelenggaraan kesejahteraan sosial adalah upaya yang terarah, terpadu dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan perlindungan sosial.
Di samping itu, melalui kegiatan yang sangat penting ini diharapkan nantinya dapat memberikan manfaat bagi keluarga (Gepeng) bersangkutan, dalam menjalani hidup dan kehidupan yang layak dan memadai.
Bupati Karangasem menegaskan kembali, Sebagaimana diketahui sesuai Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Tahun 2015/2016, jumlah PMKS Gepeng yang ada di Kabupaten Karangasem sebanyak 285 Jiwa. Dari jumlah tersebut yang sudah mendapat penanganan berupa bimbingan dan pelayanan pengembalian ke daerah asal dalam lima tahun terakhir (sejak 2012 hingga 2017) secara akumulatif adalah sebanyak 3.378 jiwa. Sementara pelayanan berupa penyediaan akses permodalan kepada eks gepeng melalui program Direktorat Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Perdagangan Orang, (Kementerian Sosial RI) tahun 2016 adalah sebanyak 100 Jiwa, yang masing-masing Jiwa mendapat bantuan permodalan senilai Rp 5 Juta (total nilai bantuan Rp 500 Juta). Pada tahun 2017 ditambah lagi dengan bantuan pengembangan untuk 50 Jiwa masing-masing Rp 5 Juta (Total Rp 250 juta)
Dan khusus dalam tahun 2018 yang lalu Kabupaten Karangasem mendapat program Desaku Menanti bagi 50 KK mantan Gepeng, yang awal tahun ini diresmikan oleh Bapak Menteri Sosial RI , dengan total nilai bantuan Rp 2,3 Milyar lebih, diantaranya untuk Biaya Bahan Rumah (BBR) Rp 30 jt/KK, Jaminan Hidup selama tiga bulan pengerjaan bangunan Rp 9 jt/KK, UEP Rp 5 .jt/KK, alat rumah tangga Rp 1,5 .jt/KK, bantuan pelatihan Rp 1jt/KK dan juga untuk biaya operasional bagi Yayasan Bhakti Laksana yang mendampingi dalam pelaksanaan program tersebut Rp 15 jt.
"Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Karangasem sangat mengapresiasi dan berterima kasih setinggitingginya atas bantuan yang diberikan oleh pihak Kementerian Sosial RI kepada warga masyarakat kami, yang selama ini suka menggepeng dan taraf hidupnya belum memadai,"Imbuh Bupati
Bupati Mas Sumatri melanjutkan, Di samping itu sesuai persyaratan yang ditentukan, kami bersama pihak Adat Muntigunung menyediakan lahan siap bangun kurang lebih 1 Hektare untuk pembangunan 50 Unit rumah yang saat ini diresmikan. Dimana lahan milik Adat Muntigung ini yang sebelumnya merupakan perbukitan kami lakukan perataan dan penataan dengan dana APBD Kabupaten Karangasem Tahun Anggaran 2018.
Hal ini tentu sesuai visi misi Kabupaten Karangasem, yaitu “Karangasem Yang Cerdas, Bersih dan Bermartabat Berlandaskan Tri Hita Karana”. Dimana dalam menangani masalah Gepeng, lebih menggunakan pendekatan manusiawi ketimbang pendekatan hukuman yang sifatnya sebatas sanksi pemulangan semata.Walaupun dalam penerapannya penuh dengan kondisi serba dilematis.
"Untuk kegitan lainnya, ke depan Wilayah Muntigunung akan diarahkan pada pengembangan dengan pengentasan Gepeng berbasis Desa Wisata, mengingat potensi yang dimiliki berupa hamparan bukit dan lembah, yang sangat potensial untuk dikembangkan mulai saat ini, seperti adanya mata air penyambung nyawa secara Spritual, yang letaknya di satu lembah yang sangat indah dan menantang untuk dikunjungi,"Tegasnya
Kepala dinas kemasyarakatan desa provinsi bali Ketut Lihadnyana dalam kesempatan tersebut mengatakan pada hakekatnya pembangunan itu adalah menghangkat harkat martabat manusia, seirang pemimpin hanya satu keberhasilannya yaitu apabila mampu menurunkan tingkat kemiskinan masyarakatnya.
"Salah satu caranya adalah kurangi pengeluaran mereka dan tambahi penghasilan mereka,"ucapnya
Lihadnyana lanjut mengatakan, Kita harapkan kedepan harus ada evaluasi yang terukur, misalnya kepala desa bisa mengenolkan Gepeng yang ada di munti gunung,? Karena tujuan utamanya adalah itu.
Kami melihat potensi disini sangat banyak seperti mente, dan bagaimana kita mengolah potensi tersebut untuk bisa menambah kesejahteraan masyarakat, seandaina itu berhasil, saya yakin gepeng di munti gunung tidak akan ada lagi.
"Kepala desa bupati gubernur yang membiarkan atau yang menyebabkan masyarakat miskin, dialah yang paling berdosa,"tegasnya
Kemiskinan tidak bisa di selesaikan secara teknis saja, kita juga harus mengajak tokoh adat dan tokoh agama, Skalai lagi saya mengucapkan slamat, dan smoga bantuan ini bisa di manfaatkan sebaik baiknya.
Dirjen Pelayanan dan Rehabilitasi sosial Kemensos RI, Edi Suharto dalam kesempatan tersebut mengatakan, dengan dana yang relatif tidak terlalu besar tetapi dngan gitobg royong bisa membentuk suatu rumah. Itu sangat luar biasa.
"Saya sangat gembira melihat pengembangan desaku menanti yang di Kabupaten Karangasem, sangat berjalan dengan baik,"Ucapnya
Tentunya berharap , program ini bukan hanya diresmikan, tetapi harus dilanjutkan untuk kesjahteraan rakyat khusuanya di kabupaten karangasem. (*/Oke)
Komentar