PT BSI Gelontorkan Puluhan Milyar Berdayakan Masyarakat Sekitar Tambang
Suasana areal pertambangan di kawasan Tumpang Pitu, Desa Sumberagung, Pesanggarahan, Banyuwangi. Foto : Liputan Bali. Com
BANYUWANGI – Sejak beroperasi dua tahun lalu, PT Bumi Suksesindo (BSI) terus melakukan upaya yang positif bagi warga sekitarnya. Wujud perhatiannya dilakukan dengan mengelontorkan dana puluhan milyar per tahun guna memberdayakan masyarakat di sekitar kawasan tambang.
Upaya tersebut sejalan dengan komitment PT BSI bahwa aktifitas tambang harus memberikan dampak positif bagi warga dan akan berupaya terus ditingkatkan seiring meningkatnya produksi hasil tambang yang ada di kawasan Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.
Tahun 2018 misalnya, dana CSR yang digelontorkan telah mencapai Rp 25 milyar yang dialokasikan guna membantu masyarakat setempat. Bantuan itu diwujudkan dengan pemberian bantuan beasiswa bagi siswa berperestasi, penyediaan sarana bus sekolah, pengobatan gratis, hingga membangun infra struktur berupa jalan da rehabilitasi sekolah-sekolah di sekitar kawasan tambang.
“Ini merupakan komitmen kami, 1 hingga 1,5 persen pendapatan kotor tambang kami bagikan untuk mayarakat,” papar Corporate Comunications Manager PT BSI, Mufizar Mahfud di Banyuwangi, Sabtu kemarin.
Pemberian dana CSR tersebut jelasnya akan terus ditingkatkan seiring semakin meningkatkan aktifitas pertambangan yang kini sudah dirasakan banyak mamfaatnya oleh warga sekitar.
Bukan berdampak terhadap masyarakat, namun proses aktifitas penambangan juga harus ramah terhadap lingkungan maupun warga sekitar. Mufizar menerangkan, dalam proses penambangan misalnya, limbah tidak dibuang ke laut, namun justru dikembalikan ke sekitar area tambang untuk dilakukan proses penyaringan sehingga aman bagi lingkungan sekitar.
Penggunakan metodeyang atau proses pelindihan (help leach) dengan mengunakan system SAG (Semi Autogenous Grinding) juga merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki di perusahaan tambang dibawah naungan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sehingga kandungan limbah yang dihasilkan sangat minim disamping tidak menggunakan merkuri.
“Tidak ada sama sekali taling yang terbuang ke laut. Bisa dikatakan, tambang ini merupakan tambang yang sangat efisien satu-satunya di Indonesia," tegasnya.
Pada tahun 2018 ini, PT BSI berhasil menambang sekitar 6.2 ton bijih emas di Tumpang Pitu Banyuwangi. Prolehan tersebut cukup signifikan dibandingkan dengan pendapatan sebelumnya atau empat tahun lalu yang berjumlah hanya 4 ton bijih emas.
Meski demikian, untuk tahun 2019 mendatang, perusahan menargetkan jumlah prolehan yang lebih besar lagi yakni sekitar 8.2 ton bijih emas. Selan hasil ambang utama berupa tembaga dan emas, perusahaan menargetkan hasil tambang lainnya berupa perak.
Tahun 2017 lalu, BSI juga telah berhasil menambang sekitar 142.468 ons bijih emas dan tergat mendatang akan lebih besar lagi yakni mencapai 170, 000 ons emas. Selain pihak swasta, Pemkab banyuwangi merupakan salah pemegam saham terbesar di perusahaan tambang tersebut. (Cia)
Komentar