Penyakit ini Kerap Hantui Warga Bali, Coba Lakukan Senam AW S3 !
Master senam AW S3, Andre Wongso saat acara senam massal di lapangan BITDeC Pantai Nyanyi, Beraban, Kediri, Tabanan. Sabtu (28/7). Foto : LB.Com
TABANAN - Anda ingin sehat?, tidak ada salahnya mencoba senam AW S3 yang kini banyak digandungi masyarakat saat ini. Menariknya, lewat gerakan sederhana dan fleksibel, beberapa penyakit yang kerap menghantui masyarakat Bali diyakini bisa sembuh dengan sendirinya.
Macam penyakit tersebut yakni gangguan darah tinggi dan diabetes dan gangguan kronis akibat kolesterol. Ragam penyakit ini kerap menghantui masyarakat Bali sebab akibat pola makan orang Bali yang kurang tepat.
Ditambah banyaknya acara adat yang menyiapkan makanan yang serba manis maupun daging menambah semakin tingginya masyarakat yang mengidap gangguan kolestrol tinggi.
Bukanya tidak boleh untuk dikomsumsi, namun dengan pola makan teratur dan benar disertai olah raga yang terarur dan disiplin, maka ragam penyakit tersebut bisa hilang dengan sendirinya.
Perubahan iklim serta daya tubuh manusia yang terus berubah juga menjadi sebab semakin mudahnya tubuh terserang penyakit. Namun ada upaya lain yang bisa dilakukan untuk mencegah datangnya penyakit tersebut yakni dengan senam AW S3 (sehat, semangat, senang).
“Dengan pola makan teratur disertai olah raga yang teratur dan disiplin, maka semua penyakit akan hilang lewat senam ini,” ungkap Sudiarta Indrajaya di tengah acara senam massal di Lapangan BITDeC Pantai Nyanyi, Beraban,Kediri, Tabanan. Sabtu (28/7)
Menurut Sudiarta, Senam AW S3 sejatinya cocok dikembangkan di Bali karena sebagian masyaratnya kerap mengidap beberapa penyakit kronis kolestrol, darah tinggi dan diabet.
Senam ini jelasnya, menyasar bagian-bagian tertentu di dalam tubuh, bahkan urat urat sarap yang sebelumnya tidak berpungsi bisa normal kembali lewat gerakan senam AW S3, sehingga membuat tubuh kembali sehat sedia kala.
Bukan hanya anak muda, namun kalangan kaum lansia juga bisa ikut senam ini sebab bisa dilakukan dengan mudah dan flesibel kapan saja, baik di rumah maupun di tempat terbuka.
Dalam kesempatan kemarin, Sudiarta juga berharap mampu memberikan senam yang diciptakan oleh Master Andre Wongso ini bisa menjadi solusi kesehatan secara massal mewujudkan kehidupan sehat jauh dari penyakit khususnya bagi masyarakat Bali.
Sementara itu, Pencipta Senam Andrie Wongso menambahkan, bahwa senam AW S3 ini merupakan satu-satunya di dunia, bahkan diciptakan sendiri oleh orang Indonesia yakni dirinya. Dalam perkembangannya, senam AW S3 ini sudah dikenal di beberapa negara karena dikembangkan oleh wisatawan yang belajar ke Indonesia sebelumnya.
“Senam ini unik dan tidak ada di dunia, buktikan saja di media sosial seperti Youtube, kan tidak ada gerakan model itu,” ujarnya
Pendamping Senam AW S3, Lenny Wongso menceritakan pemanasan yang lakukan sebenarnya sudah lebih dilakukan oleh Andre Wongso selama 20 tahun. Sebagai pengajar Kunfu, Andre Wingso banyak belajar tentang struktur tubuh manusia sehingga banyak gerakan harus dimulai dari atas hingga kebawah. Latihan senam AW S3 sebaiknya juga dilakukan diatas matras karena gerakannya bisa lebih keras dari yoga untuk melatih kelenturan hingga mendekati seperti gerakan meditasi.
“Senam untuk memperkuat otot seputar lutut karena perempuan atau bekas olahraga berat lutut menjadi pusat osteoporosis,” ungkap Lenny.
Utamanya perempuan usia diatas 40 tahun, Andre Wingso sudah empat tahun mengalami itu dan dokter bahkan pernah menyarankan untuk ganti tempurung. Jaman sekarang operasi tempurung itu bukan operasi yang besar tapi bagaimanapun yang namanya badah pasti beresiko.
“Untuk itu, kami harapkan masyarakat bisa melakukan senam AW S3 dan bisa merasakan mamafaatnya,” tutupnya.
Selain gelar senam massal, para peserta yakni sekitar 200 intruktur senam se Bali kemarin mendapatkan pelatihan dari Master Andre Wongso di aula BITDeC Pantai Nyanyi, Beraban, Tabanan.
Para peserta ini diharapkan bisa mengajarkan sekaligus menyebarkan kelebihan senam AW S3 ini ke masyarakat umum sehingga semakin dirasakan mamfaatnya untuk kesehatan. (Cia)
Komentar