Puluhan Kapal Ikan Ludes Terbakar
Suasana pemadaman kapal ikan yang hangus terbakar di Pelabuhan Benoa, Denpasar. Senin (9/7). Foto : Ist
DENPASAR - Puluhan kapal ikan yang sedang bersandar di dermaga barat Pelabuhan Benoa ludes terbakar. Kobaran api langsung melalap sedikitny 43 kapal ikan yang sedang pasang jangkar. Senin (9/7). Tidak ada korbn jiwa dalam kejadian tersebut.
Lokasi kapal yang berderet di sepanjag dermaga dan kencangnya angin semakin memempercepat terbakarnya puluhan kapal tersebut. Api diketahui mulai terlihat sekitar pukul 02.00 wita dari salah satu kapal. Meski upaya pemadaman dilakukan, namun hingga siang hari upaya pemadangan tak henti terus dilakukan.
Bahkan upaya pemadaman dengan melibatkan jajaran tim BPBD dan Basarnas dlakukan hingga pukul 16.00 wita. Meski demikian, api cukup sulit dipadamkan, mengingat hampir semua kapal masih menyimpan bahan bakar sejenis solar dihakwatirkan sewaktu-waktu membuat kekabaran kembali terjadi.
Meski upaya terus dilakukan sejak dini hari, namun kobaran api masih nampak besar disertai asap hitam membumbung tinggi. "Tadi saya tiba di lokasi sekitar pukul 08.00 Wita setelah memperoleh informasi dari ABK KN SAR Arjuna, sehingga kami langsung melakukan upaya pemadaman,” tutur Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Ketut Gede Ardana saat dijumpai di lokasi.
Basarnar sendiri mengerahkan personil sebanyak 26 orang dan masih menyiagakan personilnya di lokasi untuk mengantisipasi sewaktu-waktu diperlukan bantuan evakuasi. Sesuai dengan prosedur yang ada, penanganan kebakaran dilakukan oleh petugas Damkar, jika ada korban maka tim rescue harus siap mengevakuasi.
Upaya pemadaman api melibatkan 8 unit kendaraan pemadam kebakaran dari Damkar Denpasar, 2 unit kendaraan pemadam kebakaran dari Damkar Kabupaten Badung, 1 unit kendaraan pemadam kebakaran dari Pelindo, dan 2 unit water cannon milik Dalmas Polda Bali.
Hasil koordinasi Basarnas dengan KSOP Pelabuhan Benoa diperoleh informasi bahwa telah terdata ada 43 unit kapal yang terbakar. Identitas kapal yang terdampak kebakaran diantaranya 6 unit kapal PT Arawikatama Katulistiwa Fisikindustri (Cilacap Jaya karya, Bintang Selatan, Bina sejati, Bintang barat, Akau Jaya lima, Karya marina 807) dan 7 unit kapal Intimas (KM Hiroyosi 7, KM Permata 03, KM permata 103, KM Permata 06, KM Permata 01, KM Mutiara 28, KM Mutiara 10), sementara itu masih ada 30 kapal Bandar Nelayan yang belum bisa terdata.
"Sampai saat ini masih ada personil yang ditempatkan di lokasi meskipun api mulai padam, beberapa petugas Damkar masih bekerja, memastikan tidak ada lagi bara api," tutup Ardana. (*/Cia)
Komentar