Tenganan Festival Masuk 100 Even Nasional
Guide kontes di ajang Tenganan Festival. Foto : Ist
KARANGASEM - Tenganan Festival hari kedua kemarin masih belum banyak pengunjung. hal ini maklum karena promadona festival sendiri yakni Makare kare atau Megerat Pandan baru akan dilakukan hari ini dan besok.
Sementara itu nampak gambelan Selonding sedang ditabuh kalangan muda. Gambelan yang diyakini masuk sejak jaman kerjaaan Majapahit ini merupakan salah satu pengisi acara pada Festival Tenganan. Selonding ini ditabuh seke Selonding asal Bebendem dengan kordinator I Wayan Pande. Tabuh Selonding seperti ini biasanya di tabuh saat Upacara Desa Yadnya dan juga Manusia Yadnya.
Selaian itu ada juga penampilan Guide Contes yakni Engglish Guiding dan juga Fruit Carving (lomba menghias makanan red). Guide Kontes menampilkan 14 peserta anak anak SMK dan SMA se Karangasem. mereka nampak sangat fasih menjelaskan terkait keberadaan Desa Tenganan Pegringsingan. Selaian itu Makare Kare atau megeret padan juga termasuk yang wajib dijelaskan dalam guide kontes tersebut.
Sementara untuk Fruit Carving yang dinilai ada kreasi, kerumitan dan hasil akhir. “Ya penilaian mencakup kreasi dan juga kerumitan,”ujar Made Suarka salah satu juri Fruit Carving. Sementara tema yang diambil diantaranya adalah sang buta kala dan indahnya bawah laut.
Sementara itu Festival ini juga untuk mengekflor soal Desa Tenganan. Diantarana tata kelola awig awig, desa Bali Aga, Tata Ruang, Kain ikat Gringsing, Megerat Pandan, Ayunan Deha dan Kerajinan Anyaman.
Sementara itu menurut Kadis Pariwisata Karangasem Festival Wayan Astika kalau festival ini merupakan bagian dari 100 festival wisata sepanjang tahun 2018 (100 Wonders Event). Kegiatan ini diselenggarakan Kementerian Pariwisata RI dengan tema ‘Visit Wonderful Indonesia 2018: Celebration of Life’ yang disaring dari 3000 event yang masuk ke Kementerian Pariwisata.
Tenganan Festival menjadi festival pariwisata unggulan di Karangasem yang memiliki tagline karangasemthespiritofbali karena menjanjikan keunikan adat tradisi budaya yang adiluhung dengan live event tradisi perang pandan yang sudah mendunia.
sementara itu hari pertama lalu diawali dengan pertunjukan musik tradisional, lomba-lomba, yang dimulai dari jam 9 pagi, dilanjutkan seremonial pembukaan acara yang dimulai jam 3 sore dengan pawai budaya, pertunjukan seni dan tari tradisional dan pagelaran baju adat truna dan daha desa2 tua di Karangasem, ditutup dengan pagelaran joged bungbung dan bondres. Sementara hari kedua kemarin ada pertunjukan pertunjukan musik tradisional, pameran UMKM, pameran fotografi, pameran kartun, kuliner tradisional, demo majejaitan, pertunjukan tari2an.
Hari ketiga hari ini akan ditampilkan live evan makare kare atau megerat padan dan hari ke empat juga akan dilakukan live event Mekre-kare (perang pandan) dan closing ceremony jam 7 malam sampai selesai. Makare kare sendiri ada kaitanya dengan Ngusaba Sambeh yang digelar di Desa adat Tenganan Pegringsingan. Megerat pandan merupakan persembahan utama dalam Ngusaba Sambeh. (Oke)
Komentar