Wujud Perhatian Sesama, Bupati Mas Sumatri Kunjungi Dua Bocah Yatim Piatu di Desa Bebandem
- 27 Mei 2018
- 21:28 WITA
- Sosial Budaya
- Bali
Bupati Karangasem, Mas Sumatri saat memberikan santunan dua bocah yatim piatu terlantar di Desa Bebandem. Jumat (25/5). Foto : Humas/Ist
KARANGASEM - Usai melaksanakan tugas-tugasnya di pemerintahan, Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri didampingi Ketua Karang Taruna, Kabupaten Karangasem, I Gusti Ngurah Gede Subagiarta (Ode) dan OPD terkait, Jumat (25/5) petang, mengunjungi Ni Putu Suniati (19) dan I Komang Gede Suarjana (14) dua bocah kakak-adik yatim piyatu yang tinggal di rumah sangat sederhana di tengah kebun salak yang sepi, di Banjar Tihingan Kauh, Desa Bebandem, Kecamatan Bebandem, Karangasem.
Untuk tiba di rumah sangat sederhana peninggalan orang tua yang ditempati oleh kedua bocah kakak beradik tersebut, Bupati dan rombongan harus berjalan menyusuri areal perkebunan salak, karena memang posisi rumah tinggal kedua bocah tersebut berda ditengah kebun salak yang sepi dan jauh dari pemukiman warga lainnya. Kondisi inilah yang membuat Bupati Mas Sumatri terenyuh dan iba, terlebih lagi keduua bocah itu sudah tidak lagi memiliki kedua orang tua, dimana keduanya harus berjuang sendiri untuk hidup ditengah kondisi yang sangat sulit seperti sekarang ini.
Ni Putu Suniati sendiri baru saja tamat SMA, dan belum memiliki pekerjaan, sedangkan adiknya Komang Gede Suarjana masih duduk di bangku kelas VII SMP. Sejak kedua orang tuanya meninggal karena sakit, praktis keduanya terlantar dan harus berjuang untuk hidup kendati setiap harinya kedua bocah yang baru menginjak remaja ini harus membiasakan diri menahan rasa lapar sembari terus berusaha hingga ada beras yang bisa dimasak.
Tiba dirumah kedua bocah yang naik remaja itu, Bupati Mas Sumatri sempat melihat-lihat kondisi rumah dan sekitarnya sebelum kemudian berbincang dengan kedua bocah tersebut. Bupati banyak memberikan semangat agar Putu Suniati dan adiknya tidak patah semangat dan terus berjuang mencapai cita-cita. Guna membantu kedua bocah malang itu, Bupati sudah memerintahkan kepada dinas terkait utamanya Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan dan Olah Raga (Disdikpora) bagaimana agar Gede Suarjana yang masih duduk di bangku SMP bisa tetap bersekolah hingga tamat SMA. Pun demikian dengan tunggakan pembayaran PDAM pihaknya akan membantu untuk melunasinya. Dalam kesempatan itu Bupati juga memberikan santunan untuk keduanya agar bisa merayakan Galungan seperti warga lainnya.
“Melihat kondisi rumahnya seperti ini, kami merasa was-was! mereka yatim piyatu dan tinggal sendiri dirumah yang berada di tengah perkebunan salak dan tidak ada lampu lagi!” ungkapnya.
Dari hasil komunikasinya dengan kedua bocah malang tersebut, pihaknya menyarankan agar keduanya mau ikhlas meninggalkan rumah mereka untuk menginap atau tinggal dengan bibi, atau kakek mereka. “Terkait dengan Ni Putu Suniati kalau anak itu mau bekerja, kita akan bantu menghubungkan dengan rekan pengusaha atau Dinas yang membutuhkan tenaga kontrak. Tapi sekarang paling tidak mereka bisa tinggal dengan aman dan kebutuhan hidup mereka terpenuhi,” tegas Bupati.
Cuman khawatirnya kata Bupati, jika kakaknya yang perempuan mencari kerja dan pulangnya sore atau malem menurutnya akan sangat riskan untuk anak gadis seperti dia, apalagi tinggal sendirian di tengah perkebunan salak yang sepi.
“Kalau dia mau melanjutkan kuliah juga bisa, karena kita kan sudah menjalin kerjasama dengan beberapa Universitas. Jadi ada program KDBB atau Kuliah Dulu Bayar Belakangan, jadi itu bisa dimanfaatkan,” usulnya. Dan terkait kedua bocah itu, pihaknya meminta Kepala Desa, dan Camat setempat untuk segera mengkomunikasikan jika terjadi atau memerlukan sesuatu. (Hms/Oke)
Komentar