Desa Petiga Tabanan Satu Jalur Menangkan Koster-Ace, Ini Alasannya !
foto : istimewa
TABANAN - Dukungan kembali didapat pasangan calon Gubenur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace). Kali ini giliran Desa Pakraman Petga, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan yang menyatakan kebulatan tekad mendukung, memenangkan dan memilih Koster-Ace pada Pilkada serentak 27 Juni 2018.
Bendesa Pakraman Petiga, I Nyoman Pangus menyatakan hal itu langsung di hadapan Wayan Koster yang datang untuk menghadiri ngaben massal yang dilaksanakan desa. "Ada tiga banjar di Desa Petiga yang telah sepakat menyatakan kebulatan tekad di antaranya Petiga Belandan, Petiga Semingan dan Petiga Kangin," papar dia, Jumat 18 Mei 2018.
Menurutnya, kebulatan tekad itu dilakukan bukan tanpa alasan. Ada beberapa hal yang menjadi parameter waga sehingga bulat menyatakan dukungan dan memenangkan Koster-Ace. "Melihat perhatian, partisispasi dan dedikasi yang telah nyata berbuat untuk maayarakat Bali dalam satu visi, misi, program dan menyatukan ide serta pemikiran Bung Karno melalui pola pembangunan semesta berencana, di mana dibutuhkan kepemimpinan satu jalur," ujar dia.
Tak hanya sekadar menyatakan dukungan, I Nyoman Pangus menyebut warga siap bekerja keras memenangkan Koster-Ace. "Berdasarkan pertimbangan di atas, kami siap mendukung dan bekerja keras memenangkan Wayan Koster dan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023 pada Pilkada serentak 27 Juni 2018," tegasnya.
Wayan Koster mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kebulatan tekad yang diberikam warga untuk dirinya. "Terima kasih sudah mendukung saya. Terima kasih sudah diundang hadir pada ngaben massal ini," katanya.
Menurut Koster, saat ini ngaben massal ini dilaksanakan tiap lima tahun sekali. Ke depan, Koster menegaskan akan ada support penuh dari Pemerintah Provinsi Bali. "Nanti ada bantuan dan subsidi dari APBD Provinsi Bali. Saya sangat mendukung program desa adat seperti ngaben massal, metatah massal untuk menghormati para pendahulu kita yang sangat baik dijalankan bergotong royong, sehingga lebih mudah dan sederhana. Sepantasnya didukung penuh oleh pemerintah," demikian Koster. (*)
Komentar