Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Moment Hardiknas, Repdem Bali Ajak Generasi Zaman Now Teladani Sosok Ki Hajar Dewantara

Ketua Repdem Bali, Anak Agung Ayu Triana Tira. Foto : Istimewa

DENPASAR – Sosok Ki Hajar Dewantara sudah seharusnya tetap menjadi keteladanan sekaligus panutan bagi generasi saat ini. Untuk itu, moment Hardiknas kali ini bisa dijadikan generasi saat ini untuk mengenang kembali sosok pelopor pendidikan di Indonesia sekaligus pendiri Lembaga Pendidikan Taman siswa tersebut.

Hal itu ditegaskan, Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi Indonesi (Repdem) Bali, Anak Agung Ayu Triana Tira menyoal peringatan hari pendidikan nasional (Hardiknas) 2 (Dua) Mei kemarin.

“Moment Hardiknas sejatinya tidak bisa lepas dari Hakekat keberadaan Taman Siswa yang dirikan oleh Ki Hajar Dewantara,” ujarnya Rabu kemarin.  

Menurut Ketua sayap partai PDI Perjuangan Bali ini, semasa zaman colonial, pahlawan dunia pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara telah berjasa mendirikan sarana atau pusat temapat belajar.

Meski dibawah kungkungan penjajahan, namun semangat Ki Hajar Dewantara tidak pernah pupus untuk bangkit mencerdaskan bangsa agar terbebas dari kebodohan.

Ki Hijar yang juga berperofesi sebagai wartawan ini dengan keberanian kuat berhasil mendirikan Taman Siswa sebagai tempat pendidikan kaum nasional waktu itu.

“berkat jasa beliau, akhirnya tumbuh jiwa –jiwa nasionalis sebab Taman Siswa waktu itu didirikan bagi kaum nasionalis,” ungkap wanita yang lahir dari keturunan Puri Carang Sari Badung ini.

Tokoh pendiri Taman Siswa tersebut dikenal amat dekat dengan Presiden Sukarno. Dia menyebut metode pendidikan Taman Siswa menekankan pada rasa cinta Tanah Air, cinta kebudayaan nusantara dan cinta pada alam lingkungan hidup.

Bagaimana, cita-cita luhur untuk membangun pendidikan karakter, kepribadian semasa itu, agar diteruskan. Apalagi, Presiden RI Pertama Ir Soekarno telah menitipkan Taman Siswa sebagai model pendidikan anak bangsa dengan idealismenya yang harus dipertahanakan.

Dari Taman Siswa, tegasnya,  kita bisa belajar bagaimana sebuah pendidikan bisa membangun kehidupan dengan dasar paling awal kesadaran cinta Tanah Air. Dan dari sini konsep sebuah bangsa bisa dibangun.

Dengan berbagai persoalan pembelahan identitas yang mengikis persatuan, Indonesia sangat memerlukan pentingnya pendidikan kebangsaan.

“Lewat moment Hardiknas ini kami ajak masyarakat utamanya generasi muda jamam now, untuk kembali merenungkan dan mewarisi semangat perjuangan Ki Hajar Dewantara,” tutur Tira.  

Menurutnya, apa yang menjadi cita-cita luhur pendidikan Taman Siswa, harus dilnjutkan dan disesuaikan dengan tantangan era global saat ini. Hal itu penting, ditengah melunturnya nilai-nilai sosial masyarakat, kebangsaan, bernegara dan keteladanan nasional. Banyaknya kasus yang mengoyak rasa kebangsaan, menodai spririt berbangsa dan bernegara perlu mendapatkan perhatian serius semua pihak.

Untuk Itu, tantangan tersebut harusnya menjadi tugas bersama, bagaimana meneruskan cita-cita luhur Ki Hajar Dewantara yang kala itu membekali masyarakat anak muda lewat Pendidikan Taman Siswa

“Bung Karno telah menitipkan Taman Siswa, tentunya PDIP berkomitmen untuk itu dalam bidang pendidikan kepribadian bangsa sehingga kami sayap partai, sudah barang tentu mendukung perjuangan itu,” tandasnya.

Paling tidak, Repdem akan berusaha meneladani ajaran-ajaran yang digelorakan Ki Hajar Dewantara, dalam mendukung keberagaman, pluralisme, nasionalisme. Kelahiran Repdem juga diperkuat dari berbagai latar belakang sosial, kegamaan anggota yang berbeda namun bisa berhimpun bergandengan tangan demi kepentingan bangsa.

“Kami akan memulai semangat perjuangan Ki Hajar Dewantara dan menjaga komitmen itu, sehingga apa yang menjadi cita-cita perjuangan Ki Hajar Dewantara bisa tercapai,” katanya menegaskan.

Dalam konteks, pembangunan pendidikan di Tanah Air, pihaknya mendorong pemerintah agar lebih memperhatikan kesejahteraan guru yang sudah barang tentu dibarengi dengan kualitas guru sesuai bidang dan kompetensinya masing-masing.

Selain itu, pihaknya mendukung upaya pemerintah termasuk di Bali dalam mengurangi angka putus sekolah . Yang pasti, pemerintah atau negara harus hadir dalam memajukan pendidikan anak bangsa.

Tak kalah pentingnya, Tira mengingatkan masuknya era digitalisasi dewasa harus disikapi secara positif oleh masyarakat utamanya dunia pendidikan dalam menyiapkan generasi muda, SDM bangsa bisa berkompetisi dan memiliki keunggulan.  (Cia)

Komentar