Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Pemerintah Diharap Adopsi Pelaranngan Total Iklan Rokok

Foto : Iky/Liputan Bali. Com

BADUNG - Pemerintah diharap segara mengadopsi pelarangan toal iklan rokok dan segala bentuk promosinya, mengingat semakin tingginya perokok di kalangan anak muda. Pelarangan tersebut juga termasuk lokasi-lokasi penjualan agar tidak terjadi kepadatan penjual rokok.

Rekomendasi ini dikeluarkan sejumlah peneliti yang telah melakukan sejumlah peneitian tentang rokok dan dampaknya di Kota Denpasar. Para peneliti ini berasal dari Universitas of Sydney-Australia, Universitas Udayana-Bali, dan Universitas Airlangga-Banyuwangi yang didanai oleh Australia-Indonesia Centre (AIC) Health Cluster.

Penelitian dilakukan dengan pemetaan distribusi retailer rokok dan audit iklan dan promosi rokok di tempat penjualan di Kota Denpasar Bali. Hasilnya, bahwa perilaku merokok di kalangan anak-anak dan remaja berhubungan erat dengan kepadatan penjual  rokok yang lokasinya berdekatan dengan sekolah atau rumah hunian.

Iklan dan promosi rokok di tempat penjualan tersebut juga disinyalir berkontribusi meningkatkan inisiasi merokok di kalangan anak muda serta menghambat upaya berhenti merokok para perokok aktif.

“Salah satu cara untuk menekan angka tinginya peroko di kalangan anak muda, yakni dikeluarkan rekomendasi pemerintah prihal larang iklan rokok secara total,” papar ujar dr Putu Ayu Swadewi Astuti MPH dari Universitas Udayana.

Menurut Ayu, selain sudah merambah bebagai kalangan termasuk dokter. Tingginya angka perokok di kalangan anak muda jadi bahan temuan kami di lapangan dan harga rokok yang cukup murah di tingkat pengecer. Hal itu jelasnya, semakin memudahkan anak untuk membeli rokok sebab dinilai cukup murah.

Hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan sebanyak 62 persen rokok dijual secara ketengan dan banyak remaja   secara patungan. Dampaknya bagi kesehatan juga cukup berbahaya, bahkan untuk setiap tahunnya ada 240 ribu meninggal akibat rokok.

Hasil penelitian lainnya  yang dilakukan selama Oktober 2017 hingga Maret 2018 di Kota Denpasar, Bali, tim peneliti juga berhasil memetakan 4114 penjual rokok (tidak termasuk restauran dan hotel), dengan kepadatan penjual rokok sebesar 32,2/km2. Terdapat sekitar 5 penjual rokok untuk tiap 1000 penduduk.

Sebagian besar, 367 dari total 379 sekolah yang ada di Denpasar, ditemukan setidaknya 1 penjual rokok dalam jarak 250 meter dari sekolah. Secara rata-rata sebanyak 10 buah penjual rokok ditemukan dalam radius ini, bahkan ada 1 sekolah dengan 44 penjual rokok dalam jarak 250 meter dari sekolah.

Disamping itu pada 674 dari total 1000 penjual rokok yg diobservasi, ditemukan  setidaknya 1 jenis iklan di bagian luar toko dan pada hampir semua penjual yaitu 989 penjual terdapat iklan termasuk display rokok di bagian dalam toko. (Iky/Cia)

Komentar