Koster Ingin Museum Purbakala Gilimanuk Dilestarikan
I Wayan Koster saat mengunjungi Musium Purbakala Gilimanuk, Rabu (21/3). Foto : ist
JEMBRANA - Calon Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster, menyempatkan diri berkunjung ke Museum Purbakala Gilimanuk di Kabupaten Jembrana. Musium ini merupakan salah salah satu mata rantai penting perjalanan sejarah peradaban Pulau Bali. Jika berhasil menang sebagai Gubernur Bali, Koster ingin Museum tersebut dilestarikan sebap keberadaannya sangat penting karena menyimpan sejarah masyarakat Bali.
Didampingi Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace, Made Kembang Hartawan, Rabu (21/3), Koster menerima sejumlah penjelasan dari petugas tentang keberadaan museum yang berdiri di kawasan seluas sekitar 20 hektar tersebut. Di lokasi ini, banyak ditemukan fosil manusia purba serta sejumlah benda-benda bekal kubur manusia purba Gilimanuk seperti gerabah atau priuk serta perhiasan-perhiasan lainnya.
Pada Januari 2016, di tempat ini, Tim Arkeologi kembali menemukan kerangka manusia purba yang diperkirakan berasal dari 257 tahun sebelum masehi (SM). Keberadaan kerangka manusia purba Gilimanuk ditemukan dalam kegiatan ekskavasi atau penggalian pada ke dalaman 1,5 meter dengan luas 2x2 meter.
"Sebetulnya situs ini pertama kali ditemukan pada tahun 1963 oleh Prof. Dr. R.P. Soejono. Ketika itu ditemukan kerangka dalam tempayan serta berbagai manik-manik, gerabah, serta barang-barang perunggu yang merupakan sisa kegiatan masyarakat pada masa prasejarah Indonesia sekitar 2000 tahun yang lalu, menjelang masa Hindu-Buddha," jelasnya.
Sayangnya, museum yang dibangun pada tahun 1994 ini masih sangat sepi dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Padahal di tempat ini menyimpan berbagai kisah unik yang terkait dengan asal muasal nenek moyang penduduk Bali pada zaman sebelum sebelum masehi.
"Ramainya ketika musim libur sekolah, dikunjungi oleh anak-anak tour sekolah. Ada juga peneliti dari luar negeri, paling sering dari Jerman dan Denmark," sebutnya.
Melihat kondisi tersebut, Koster mengatakan keberadaan museum Purbakala Gilimanuk harus dilestarikan sebab keberadaan sangat penting sebab menyimpan sejarah bagi masyarakat Bali. Penemuan kerangka manusia dan sejumlah benda-benda purbakala yang tersimpan di museum ini menjadi bukti sudah ada peradaban di Bali ratusan tahun sebelum masehi.
“Museum ini harus dipertahankan dan dilestarikan,” tegas Koster.
Diakuinya minat masyarakat secara umum berkunjung ke museum relatif menurun, untuk itulah kedepan keberadaan museum-museum di Bali harus menjadi bagian paket wisata yang harus disosialisasikan atau dipromosikan kepada wisatawan.
“Karena dengan berkunjung ke museum, selain berwisata, juga banyak ilmu yang akan diperoleh,”pungkasnya. (Tim/Cia)
Komentar