IMO Bertekad Tepis Berita Hoax
foto : Ist
BADUNG - Ikatan Media Online (IMO) Indonesia bertekad menepis segala bentuk berita hoax yang saat ini lagi trend. Selain tuntutan prefesional jurnalis, kabar bohong tersebut dikhawatirkan akan membuat perpecahan akiba kabar bohong yang sengaja dilakukan oleh golongan tertentu.
Demikian diungkapkan Ketua Umum IMO Indonesia, Yakub F. Ismail, saat Rakernas I IMO yang berlangsung di Hotel Puri Saron, Legian, Kabupaten Badung, Bali. Selasa (13/2). Rakernas ini sendiri akan berlangsung selama tiga hari hingga 15 Februari mendatang.
Sejak kemarin, puluhan peserta Dewan Pimpinan Wilayah IMO Indonesia dari 34 provinsi se – Indonesia telah datang ke lokasi acara. Beberapa agenda akan dibahas dalam pertemuan ini, termasuk pembahasan AD/ART, diskusi panel terkait Peraturan organisasi, pengembangan usaha media online dan Regulasi Media Online dan UU Pers No. 40 Tahun 1999 serta UU ITE.
“Salah satu tujuan IMO Indonesia berdiri yakni bertekad memerangi segala bentuk berita hoax yang saat ini marak,” ujar Yakub.
Dipaparkan, semua bentuk berita bohong itu, akan terdeeksi dengan sendirinya oleh mesin pencari. Kebaradannya juga sangat menggangu terlebih lagi masyarakat saat ini sangat tidak menyukai kabar bohong.
Selain akan memecah belah persatuan, kabar hoax tersebut memang sengaja dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan tertentu. Nantinya semua bentuk berita bohong ini akan terakumulasi oleh mesin pencari.
Media yang selalu menyebarkan berita hoax tegasnya, akan ditinggalkan masyarakat sebab masyarakat sudah semakin mengerti esensi berita ditengah jaman yang serba gadget saat ini. Untuk itu, dalam produksi berita harus memiliki beberapa unsur salah satunya, bersifat obyektif dan sesuai fakta di lapangan.
“Produksi berita itu harus obyektif dan sesuai fakta serta tidak ada keperpihakan,” ungkapnya.
Disisi lain, roh organisasi badan usaha media online ini diharapkan terus memupuk rasa kebangsaan dan kebhinekaan dengan dasar utama Pancasila dan UUD 1945.
Rakernas sendiri akan diisi beberapa agenda utama, yakni pengukuhan pengurus di masing-masing DPW se-Indonesia dan IMO-Indonesia sekaligus akan mendorong dan membantu anggotanya dalam memenuhi legalitas badan usaha yang ditetapkan oleh Dewan Pers yakni, Perseroan Terbatas (PT).
“Pendaftaran media online di Dewan Pers tidak harus datang, tapi bisa daftar via online,” tegas Yakub.
Selain menggelar agenda utama Rakernas, khusus bagi para pemilik media maupun pemimpin redaksi media online anggota IMO Indonesia se-Nusantara ini secara khusus akan diajak mengunjungi ke sejumlah spot wisata yang ada di Pulau Dewata.
Ketua IMO-Indonesia DPW Provinsi Bali, Wahyu Siswadi menambahkan, kedatangan para pemilik maupun Pimpinan Redaksi Media Online diharapkan akan memberikan efek positif terkait keamanan dan kenyamanan Bali sebagai destinasi wisata dunia.
“Mereka pasti punya sense of jurnalistic yang berbeda ketika berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di Bali. Naluri jurnalistik itu pasti akan menuntun teman-teman pemilik media online dan pimred untuk menulis berita positif,” jelas Wahyu. (Tim/Cia)
Komentar