Zep STP Nusantara Sumbang Pengungsi
- 10 Februari 2018
- 08:12 WITA
- Sosial Budaya
- Bali
Foto : Oke
KARANGASEM - Perhatian terhadap pengungsi erupsi Gunung Agung masih terus berdatangan. Kali ini Zep STP Nusantara angkatan ke 25 datang secara khusus ke Pos Pengungsi banjar Dukuh, Sibetan, Bebendem, Karangasem. disini mereka menyambangi pengungsi asal Dusun Yeh Kori, Jungutan Bebendem yang masih ada di radius 6 km.
Sementara bantuan yang diberikan berupa sembako, sayur sayuran, bumbu. Selaian itu juga dilakukan pengobatan gratis dan sim keliling. Juga ada pembagian alat tulis bagi anak anak sekolah.
Bantuan ini sendiri bersumber dari iuran anggota Seba Polri angkatan 25 tahun 2004 yang lebih dikenal dengan nama Zep STP Nusantara. Mereka ini adalah alumni pendidikan Secaba Polri di SPN Singaraja yang sekarang ini tersebar di seluruh Indonesia. Kordinator Zep STP Nusantara Karangasem Bripka I Ketut Udiana mengakui aksi social untuk pengungsi kali ini adalah untuk pertama kali. Bahkan kemarin ada 16 anggota alumni yang hadir. Mereka ini adalah yang bertugas di Karangasem dan juga Klungkung. Sementara dipilihnya Pos Pengungsi Dukuh karena di sini banyak anak anak sekolah dan juga para lansia. “Ya disini banyak anak anak dan juga lansia,” ujarnya.
Angkatan 25 ini sendiri di Bali ada sekitar 600 orang lebih. Sementara penyerahan bantuan kemarin juga di hadiri Wakapolres Karangasem Kompol Supriadi. Sementara untuk pengobatan gratis didatangkan dokter dari Poliklinik Polres Karangasem. sementara itu Kawil Yeh KOri, Komang Sudirman mengaku sangat beterima kasih atas perhatian Zed STP Nusantara angkatan 25. Sudirman mengaku selama warganya mengungsi di Dukuh sekitar lima bulan pemerintah dan semua kalangan cukup peduli. Bahkan di pos ini tidak ada sampai kekurangan makan atau logistic. Sementara anak anak sekolah juga nyaman karena sekolah dekat.
Sementara itu Sudirman mengakui kalau warganya sebagian ada yang pulang pada siang hari. Ini kerena belakangan kondisi Gunung Agung mulai tenang. Sehingga warga ada yang ijin pulang siang hari untuk mulai berkebun dan mencari pakan ternak. Selaian itu mereka juga ingin melihat rumah dan membersihkan rumah serta sembahyang.
Pengungsi di Banar Dukuh sendiri ada 400 orang. Sementara warga Yeh Kori sendiri berjumlah 600 orang lebih. Diakui sebagian kecil ada warganya yang mengungsi sampai ke Denpasar.
Sementara itu Wakapolres Kompol Supriadi mengajak pengungsi untuk tabah menerima cobaan ini. “Jangan menja dan kerap mengeluh namun harus tegar,” ujarnya.
Dia juga sempat menyalami anak anak dan memberikan kuis dengan beberapa pertanyaan. Anak anak yang berhasil menjawab diberikan oleh oleh berupa buku dan alat tulis. Supriadi juga bertanya apakah anak ana sekolah? maklum karena pagi itu masih jam sekolah. hal ini langsung dijawab anak anak kalau mereka sekolah siang hari.
Ketika ditanya siapa yang mau jadi Polisi? nampak beberapa anak anak masih malu malu. Namun ada beberapa orang yang mengacungkan tanganya tinggi tinggi.
Sementara itu terkait dengan Drone, Kawil Yeh Kori, Sudirman mengaku sempat mendapatkan laporan dari warganya kalau pesawat tanpa awak tersebut terbang rendah diatas Dusun Yeh Kori.
“Saya sempat dapat laporan dari warga sekitar jam 11.00 wita kalau ada drone terbang rendah,” ujarnya.
Bahkan drone tersebut diperkirakan jatuh disekitar Pujung Sari huku dari Tukad Panti. Dimana di kawasan tersebut ada galian C manual yang dilakukan oleh warga. Hanya saja warga tidak ada yang melakukan pencarian kesana karena masih di radius bahaya.
“Tidak dikasi juga kalau mencari kesana karena masih radius bahaya,” ujarnya. (Oke/Cia)
Komentar