Giliran Pengusaha Pro Depo Gelar Demo Tandingan
Foto : Oke
KARANGASEM - Para pengusaha pro depo di Karangasem menggelar aksi demo tandingan menolak tudingan monopoli sekaligus telah menyetop truk truk pasir yang melintas. Aksi tandingan ini digelar di DPRD Karangasem. Jumat (2/2).
Para pendemo merupakan para sopir, pengusaha galian C pro Depo dan juga warga masyarakat Kubu yang sempat mengungsi dan selama ini dibantu CSR oleh pengusaha tersebut. Karena jumlahnya cukup banyak yakni hampir seribu orang, akhirya para pendemo diterima di lantai II DPRD Karangasem.
Dalam aksinya, para pendemo menolak lewat perwakilan dan akhirnya diterima ketua komisi III, I Gusti Agung Dwi Putra. Ikut hadir saat aksi diantaranya Komang Sartika, Wayan Tama, Bendesa Muliawan dan juga I Gede Dauh Suprapto.
Meski diterima secara lesehan, namun para pendemo cukup puas dan langsung menyampaikan aspirasi mereka menoak disebut arogan sekaligus memonopoli depo dengan menyetop truk agar membeli pasir di depo. Hal itu tegas mereka, sudah merupakan keputusan bahwa keberadaan depo atas seijin Pemkab Karangasem.
“Kami tidak terima disebut arogan. Untuk itu kami datang ke sini untuk menyampaikan aspirasi,” tegas Nyoman Arya dari perwakilan Depo.
Dalam kesempatan itu Arya sekaligus meyatakan bahwa keberadaan depo juga sudah dikordinasikan dengan Pemkab Karangasem. Pendirian ini juga, ujarnya atas saran pemerintah. karena alasan Gunung Agung masih leval awas. Sehingga kalau sewaktu waktu ada evakuasi warga truk truk galian C tidak menghambat jalur evakuasi. Bahkan ini merupakan sopir lokal yang siap membantu evakuasi kalau tiba tiba terjadi peningkatan aktifitas Gunung Agung.
“Kami para sopir sudah sepakat akan menurunkan material jika terjadi kenaikan aktifitas Gunung untuk evakuasi warga,” ujar Nengah Subrata dari Pertiwi Agung yang juga pengurus Depo.
Pihak Depo juga membantah kalau tidak benar sejak ada depo truk truk galian C sepi ke Kubu. Bahkan sesuai data yang dia punya sekarang ini masih ada 400 truk galian C per hari yang ke kubu. Jadi data yang disampaikan Nyoman Celos dalam demo lalu kalau truk hanya 132 buah adalah tidak benar. Sementara soal harga pasir mengakui kalau pihak depi menjual Rp 1,1 juta per truknya bukan Rp 1,3 juta.
“ada segelintir orang yang sudah apat keuntungan besar namun menjelek jelekan kami di Depo,” ujarnya.
Padahal di Depo dapat 200 truk per hari dibagi 52 pengusaha sehingga per hari rata rata dapat 4 truk. Sementara pengusaha tersebut ada dapat 100 truk per hari sendirian.
“Kami ini tidak mementingkan perut sendiri namun kepentingan bersama,” ujarnya.
Pihak Depo juga mengaku sudah ada kesepakatan dengan pihak sopir truk dari Singaraja. Aryana juga mengatakan kalau ada sekitar 70 truk yang lalu lalang di Kubu tanpa faktur. Ini jelas sangat merugikan Pemerintah.
Sementara itu anggota DPRD asal Kubu I Gede Dauh Suprapto mengatakan sangat mengaprisiasi warga masyarakat Kubu terutama para pengusaha galian C disana. Dimana ketika ada persoalan tidak bertindak sendiri sendiri namum mengadu ke kami di DPRD Karangasem sebagai rumah aspirasi rakyat.
“Inilah yang banar, jangan malah bertindak sendiri sendiri,” ujar pria asal Tianyar tersebut.
Pihaknya juga salut dengan Depo karena persialan Galian C sangat rentan. Sebab PAD Karangasem 40 persen dari galian C. sementara itu Dauh juga berharap eksekutif hadir mencarikan solusi jangan sampai datang saat memungut retribusi saja. (Oke/Cia)
Komentar