Baliho Koster - Ace Ikut Dirusak di Kandang Banteng
Salah satu baliho Koster - Ace di Banjar Kubu, Bantiran, Pupuan juga ikut dirusak. Foto : Ist
TABANAN – Selain merusak Baliho Mantra-Kerta, beberapa baliho Koster-Ace yang terpasang di Kandang Banteng Tabanan ternyata juga ikut dirusak oknum tidak bertanggung jawab. Belum diketahui siapa pelaku pengrusakan baliho yang dipasang jajaran kader PDIP Tabanan ini.
Kejadian pengrusakan Koster – Ace tersebut bahkan ditemukan beberapa hari sebelum ditemukan pengrusakan baliho Mantra-Kerta yang terpasang di jalan Mawar Tabanan milik simpatisan anggota DPRD Tabanan asal Golkar, Ni Made Meliani.
Pengrusakan Baliho Koster - Ace yang dipasang salah satu kader PDIP ini diketahui tanggal 24 Januari kemarin. Tiga baliho yang terpasang di Jalan Raya Pupuan - Singaraja Pupuan tepatnya di Banjar Kubu dan Banjar Seleksek, Bantiran Pupuan, ditemukan telah dirusak.
Anehnya, cara pengrusakan baliho Koster – Ace hampir sama dengan kejadian pengrusakan Baliho Mantra Kerta. Pengrusakan dilakukan pada bagan foto wajah baliho yang ada.
Dua Baliho Koster – Ace yang dipasang oleh salah satu anggota DPRD Tabanan, Anak Agung Darma Putra atau Gung Baron di Banjar Kubu dan Banjar Seleksek Bantiran Pupuan ditemukan rusak dibagian wajah.
Bukan hanya itu, satu baliho Koster-Ace yang terpasang dengan foto salah satu anggota Dewan Tabanan lainnya, Gde Purnawan juga ikut dirusak oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Bukan hanya baliho Mantra – Kerta yang dirusak, namun baliho Koster – Ace juga ikut dirusak,” papar Gung Baron saat ditemui bersama Edy Nugraha Giri, Jumat (26/1) malam di Tabanan.
Gung Baron juga menyebutkan, bahwa salah satu baliho Koster – Ace yang dipasang jajaran simpatisan PDI-P Pupuan rusak cukup parah hingga kayu tiang baliho juga diambil oleh oknum tersebut.
Selaku pendukung Koster-Ace, jelas Gung Baron, pihaknya tidak ingin mempermasalahkan aksi pengrusakan tersebut. Bahkan meski telah dirusak, jajaran simpatisan berupa untuk sabar menyikapi hal ini.
Namun menyikapi maraknya aksi pengrusakan tersebut, Gung Baron menegaskan akan segera menyampaikan kasus pengrusakan ini dalam rapat internal di DPC PDI-P Tabanan untuk dicari jalan tengahnya.
“Bila perlu kami akan melaporkan kasus pengrusakan ini ke aparat berwenang. Jelas kami juga dirugikan dalam hal ini,” tegasnya.
Gung Baron juga menyayangkan jika ada pihak pihak tertentu mengambil keuntungan dibalik aksi pengrusakan baliho tersebut. Sebab justru tidak mungkin, ada oknum parpol lain masih memakai pola pola seperti itu untuk merebut simpati masyarakat, seperti kasus Pemilihan Bupati (pilbub) di Gianyar beberapa waktu lalu.
Dijelaskan, upaya-upaya anarkhis seperti itu sudah tidak relevan lagi saat ini, dan masyarakat pemilih akan lebih terbuka dengan sikap sikap politik yang santun seperti yang dianjurkan oleh partai PDI-P.
Hal sama juga diungkapkan anggota DPRD Tabanan, Edy Nugraha Giri bahwa sikap sikap tidak santun dalam berpolitik sudah bukan jamannya lagi saat ini. Bahkan justru masyarakat lebih menerima politik santun dan kekeluargaan sebab masanya sudah berubah.
Untuk itu, tegasnya semua kader PDI-P Tabanan sudah berupaya menerapkan cara berpolitik santun sesuai perkembangan yang ada saat ini. Dan terbukti lebih baik dengan bukti kemenangan PDI-P di Tabanan.
“Kami kader PDI-P Tabanan tidak pernah memakai cara cara seperti itu, sebab sudah tidak zamannya lagi. Cara berpolitik santun akan lebih mudah diterima masyarakat saat ini,” tutur Edy. (Cia)
Komentar