Pengaruh Erupsi, Pemedek Ke Dalem Puri Besakih Turun 60 Persen
- 18 Januari 2018
- 21:55 WITA
- Sosial Budaya
- Bali
foto : Oke
KARANGASEM –Jumlah pemedek saat Ngusaba Besakih di Pura Dalem Puri, Besakih umumnya selalu ramai dan di jubeli para pemedek. Namun kali ini pemedek berkurang hampir 60 persen. Hal tersebut diduga akiba dampak masih awasnya Gunung Agung.
Kawasan Pura Besakih sendiri dinyatakan berada dalam radius berbahaya atau zona merah. Ngusaba Besakih sejak 16 Januari kemarin sudah digelar, sementara Ide Betara akan ‘Nyejer’ selama tiga hari kedepan.
Beberapa pemedek mengakui. Saat ngusaba kali ini. Kondisi sekitar pura terasa lebih longgar dibandingkan tahun sebelumya. Bahkan tahun lalu, untuk medek ke Pura Dalem Puri musti harus datang lebih awal akibat ramainya warga yang medek ke pura tersebut.
“Saat ini lebih longgar, tidak berdesak-desakan seperti tahun lalu,” ujar I Nengah Sueca, asal Banjar Bukit, Sukadana, Kubu, Karangasem.
Pada piodalan sebelumnya, pemedek harus berdesak desakan untuk masuk ke purian. Sueca sendiri mengaku tidak terlalu takut saat sembahyang sekalipun Gunung Agung masih erupsi bahkan bersama 25 anggota keluarganya, Sueca mengaku sengaja datang untuk ngaturang sembahyang.
Sementara itu Camat Rendang, Wayan Mastra mengakui kalau pemedek ke Pura Dalem Puri memang jauh berkurang. Ini juga karena Gunung Agung masih awas sehingga warga juga was was.
Meski demikian, warga tetap menggelar persembahyangan dengan cara ‘ngayeng’. Ini dilakukan dengan melakukan persembahyangan di Pura Dalem Desa Pakraman masing masing.
“Kerama yang datang tetap melakukan persembahyangan, hanya saja mereka banyak menggelar di Pura Dalem Desa Pakraman masing masing,” beber Mastra. (Oke/Cia)
Komentar