Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

BNI Beri Kebijakan Cuti Bayar Nasabah Terdampak Gunung Agung

CEO BNI Region Bali, NTB dan NTT, Putu B Kresna disela-sela acara tarik tambang lumpur. foto : Oke/Ist

KARANGASEM - BNI Cabang Denpasar memberikan kebijakan khusus bagi para nasabah yang terkena dampak erufsi Gunung Agung. Kebijakan tersebut berupa program ‘Cuti Bayar’, menyusul banyaknya nasabah yang terancam gulung tikar akibat tidak mampu membayar cicilan.

Menurut CEO BNI Bali, NTB, NTT,  Putu B Kresna,  pihaknya telah memberikan keringanan pembayaran cicilan kepada nasabah BNI yang terkena dampak Gunung Agung sejak awal bulan ini.

“Kebijakan itu sudah kita berikan kepada beberapa nasabah di Bali,” ujarnya di sela sela kegiatan tarik Tambang di Lumpur di Desa Duda Timur, Selat, Karangasem. Minggu kemarin.

Program khusus ‘Cuti Bayar’ tersebut, paparnya yakni nasahah bisa menunggak tanpa membayar pokok dan bunga kredit. Nasabah juga tidak akan dikenakan sangsi karena dianggap kredit macet.

Kresna mengakui, dampak erufsi Gunung Agung dirasakan semua pihak termasuk para pengusaha yang notabena bergerak di bidang pariwisata. Karena kunjungan wisatawan menurun drastis, banyak dari pengusaha terancam gulung tikar karena tidak mampu membayar.

                                               

Saat ini, ada sekitar 25 nasabah yang telah memampaatkan cuti bayar tersebut. Mereka rata rata adalah perusahan dengan kredit diatas Rp 1 miliar. Bukan hanya itu, pengajuan keringanan untuk kredit perseorangan juga mencapai ratusan nasabah dan saat ini masih dalam proses

Sebagian dari nasabah juga merupakan nasabah yang memilki kredit tanpa anggunan disamping kredit perumahan. Beberapa dianaranya juga sudah dibantu lewat program kredit usaha rakyat atau KUR.

“Keringanan untuk kredit perorangan juga akan tetap diberikan dan saat ini masih dalam proses. Ada sekitar 300 nasabah telah mengajukan keringanan,” jelas Kresna.

Dalam kesempatan sama, Kresna juga menjelaskan terkai kebijakan penutupan kantor BNI Karangasem. Hal itu tegasnya, merupakan kebijakan kantor ketika Gunung Agung berada di fase awas waktu lalu, dimana waktu itu, Kota Amlapura dan juga Subagan rame rame mengungsi sehingga Karangasem sepi.

Bagi BNI, ujarnya, ada beberapa hal yang harus dilakukan ketika ada bencana. Pertama, adalah memberikan bantuan kepada warga, kedua, yakni mengamankan  sekaligus menjaga keselamatan pegawai dan keluarganya, dan ketiga yakni mengamankan asset perusahan termasuk adanya server Komputer yang banyak isi data perbankan.

“Meski telah ditutup, namun pelayanan dipindah ke kawasan Candidasa.Kami tutup hanya sementara saja,” tuturnya.

Selain iu, Kresna juga mengakui beberapa ATM yang ada di Kota Karangasem memang banyak yang tutup alias belum oprasi. Asalanya juga sama, namun karena Kota Amlapura sudah kembali ramai dan Subagan warganya juga sudah kembali maka akan dipertimbangkan kantor BNI akan kembali ke lokasi semula. Dan ATM BNI di Kota Amlapura juga akan di aktifkan kembali.

Sementara itu, BNI juga menegaskan komitmenya, untuk mulai menggarap segmen desa. Ini dilakukan sesuai dengan program pemerintah membagun Indonesia dari desa. Dan BNI mendukung program pemerintah tersebut. salah satu upaya yang sudah dilakukan adalah dengan membantu Bumdes di desa.

Ke depan BNI juga akan membantu Bumdes dengan memberikan pelatihan agar lebih maju. Sejauh ini sudah ada 5000 lebih kerjasama BNI dengan Desa di Bali Nusra. Sementara untuk di Karangasem sendiri ada 350 desa yang sudah dilakukan kerjasama. Selaian itu BNI juga telah terbitkan kartu Tani dan juga Profesional Banking. (Oke/Cia)

   

Komentar