Pujawali, Pemedek Padati Pura Luhur Tanah Lot
- 15 November 2017
- 23:26 WITA
- Sosial Budaya
- Bali
foto : istimewa
TABANAN - Pujawali di Pura Luhur Tanah Lot, Kediri, Tabanan, berlangsung mulai hari ini, Rabu (15/11), tepatnya Budha Wage Langkir, dan akan nyejer sampai tanggal 18 Nopember mendatang. Saat pujawali, umat Hindu yang berasal dari berbagai daerah di Bali mulai berdatangan memadati pura di tengah laut ini. Antreannya pemedek nampak sejak pagi hingga malam hari. Piodalan di Tanah Lot ini juga bersamaan dengan Pura Batu Bolong dan Pura Penataran di kawasan di Tanah Lot.
Iring-iringan pemedek menambah keindahan wisata Tanah Lot. Tak jarang, wisatawan berburu mengabadikan moment langka tersebut. Menjelang sore, arus wisatawan semakin bertambah. Mereka ikut berbaur di bibir pantai bersama para pemedek.
Menurut Manajer Operasional DTW Tanah Lot, Toya Adnyana, upacara piodalan ini menambah daya tarik wisatawan. Karena itu, banyak yang menunggu upacara ini untuk menikmati kawasan wisata Tanah Lot. Bahkan, mereka rela menunggu seharian untuk bisa mengabadikan moment yang paling digemari wisatawan asing ini.
“Wisatawan sangat antusias melihat langsung prosesi keagamaan di DTW Tanah Lot,”ujarnya.
Untuk pemedek lokal biasanya kebanyakan berdatangan antara pukul 02.00 – 06.00 pagi harinya, karena pas itu air laut sedang surut-surutnya. Sementara untuk upacara “ngaturang pujawali” di Pura Luhur Tanah Lot sendiri dilaksanakan mulai pukul 01.00 wita dinihari sampai 23.00 wita dan dipuput oleh Pemangku Gede Pura Luhur Tanah Lot “Mangku Semudra”. Kegiatan ini dipresidiksi mencapai puncak keramaian saat sore sampai malam hari.
Selama rangkaian acara, teruna teruni dari Desa Pekraman Beraban ikut membantu ‘ngaturang ayah secara bergilir’. Mereka sudah mulai ‘ngayah’ dari hari Minggu (12/11/2017) kemarin. Jadi dari masing-masing banjar adat di Desa Pekraman Beraban, secara bergiliran sekaa teruna teruninya ngaturang ayah di Pura Luhur Tanah Lot.
“Biasanya mereka secara bergilir dari pagi sampai malam hari”, nya.
Selain itu, jika air laut sedang pasang, pihak panitia akan memasang tali sepanjang area beji fungsinya untuk membantu pemedek yang akan bersembahyang ke luhur ataupun yang akan mepamit selesai bersembahyang.
“Kami juga menyiapkan rubber boat untuk antisipasi”, tambahnya.
Sementara satu hari sebelumnya, Selasa (14/11) telah dilaksanakan upacara “Ngebejian” di Beji Kaler Pura Luhur Tanah Lot. Upacara itu dilaksanakan pukul 15.00 wita, untuk menyucikan atau membersihkan semua “pratima” (benda sakral) yang akan dipakai dalam piodalan besoknya dengan air suci dari Beji (sumber air suci) di Pura Luhur Tanah Lot. Dan malam harinya digelar pementasan Wayang Cenk Blonk sebagai hiburan kepada masyarakat. (*/Cia).
Berikut ini informasi pasang surut selama pujawali :
NO |
HARI/TANGGAL |
PASANG (wita) |
SURUT (wita) |
PASANG (wita) |
SURUT (wita) |
1 |
Rabu, 15/11/2017 (Budha Wage Langkir) |
06.00 – 11.00 |
11.00 – 18.00 |
18.00 – 24.00 |
24.00 – 07.00 |
2 |
Kamis, 16/11/2017 (Wraspati Kliwon Langkir) |
07.00 – 12.00 |
12.00 – 18.00 |
18.00 – 01.00 |
01.00 – 07.30 |
3 |
Jumat, 17/11/2017 (Sukra Umanis Langkir) |
07.30 – 12.30 |
12.30 – 18.30 |
18.30 – 01.00 |
01.00 – 08.00 |
4 |
Sabtu, 18/11/2017 (Saniscara Paing Langkir) |
08.00 – 13.00 |
13.00 – 18.30 |
18.30 – 02.00 |
02.00 – 08.00 |
Komentar