Wisata Amed Mulai Menggeliat
Suasana Pantai Amed Karangasem, salah satu wisata laut primadona wisatawan Erofa. foto : oke
KARANGASEM - Penurunan status Gunung Agung ke level siaga memberi harapan baru bagi kalangan pelaku usaha di Amed, Karangasem. Wisata pantai di Gumi Lahar tersebut, mulai menggeliat dengan datangnya beberapa wisatawan untuk berlibur.
Salah satu pengusaha di kawasan Amed mengaku, beberapa wisatawan sudah mulai datang menginap di beberapa villa yang ada. Meski belum normal pasca penurunan status Gunung Agung, namun para pengusaha sudah mulai sedikit lega lantaran wisatawan sudah mulai tidak was was lagi akan kondisi Gunung Agung.
“Saat status awas Gunung Agung, kondisi Amed bener-benar sepi tanpa hunian wisatawan. Namun belakanan sudah mulai ada wisatawan menginap,” papar I Ketut Dayuh, pengelola Villa Arya Amed Beach Resort di Amed. Rabu (8/11).
Mulai datangnya wisatawan itu, sekaligus memberi harapan baru, setelah kawasan wisata Amed sepi total selama se bulan saat Gunung Agung berada di level awas.
Dijelaskan, dalam kondisi normal, Vila yang dikelolanya yakni Arya Amed Beach Resort, wisatawan yang menginap bisa mencapai belasan orang wisman, dari 24 kamar yang ada. Wisatawan umunnya, berasal dari Erofa khusus ingin menikmati ketenangan susana pantai Amed dan keindahannya.
Ketut Dayuh menambahkan, wisata Amed berada sekitar 25 kilometer dari puncak Gunung Agung dan masih aman dikunjungi. Saat Gunung Agung awas, villa yang dikelolanya juga tetap dibuka seperti agar tidak terkesan mencekam.
Upaya pengamanan pun sudah dipersiapkan dengan matang jika bener-bener terjadi erufsi Gunung Agung yakni melakukan evakuasi menggunakan boat lewat laut menuju Lombok. Dan semuanya sudah dipahami oleh semua karyawan dan pelaku wisata di Amed baik teknis evakuasi dan pengamanan.
Meski demikian, wisata Amed diakui masih kurang promosi sehingga tingkat hunian kamar belum maksimal hingga 50 persen. Lokasi Wisata Amed yang jauh dari Bandara, Kuta dan Sanur juga menjadi kendala sendiri, termasuk sarana trasportasi yang kurang.
Untuk itu, para pengelola wisata di Amed berharap perhatian pemerintah setempat dengan pengadaan sarana trasportasi yang memadai agar wisata Amed gampang dikunjungi. Pengadaan sarana tersebut akan memudahkan wisatawan datang ke Amed sekaligus mengurangi biaya trasportasi.
“Mirip bus Sarbagita juga boleh bisa diadakan, namun lebih kecil. Kalau bisa diambil dari Dinas Perhubungan Karangasem untuk mengangkut wisatawan dari Denpasar. Dengan demikian biaya trasportasi juga bisa ditekan,” harapnya. (Oke/Cia)
Komentar