Pengungsi Kukuh Terima Bantuan Babi
- 31 Oktober 2017
- 06:25 WITA
- Sosial Budaya
- Bali
Warga pengungsi Kukuh, Marga, potong babi bantuan warga. Senin (30/10). Foto : ist
TABANAN - Upaya berbagi untuk semeton Karangasem di pengugsian tidak henti dilakukan warga. Satu ekor babi diberikan kepada pengungsi di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan. Babi seberat 116 kilogram merupakan sumbangan se orang warga dan langsung dipotong kemudian dibagi bersama-sama.
Perbekel Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, I Made Sugianto meyerahkan bantuan babi dan disambut antusiasme pengungsi. Secara bergotong royong, pemotongan dilakukan di Kantor Desa Kukuh, Marga, Senin (30/10).
Perwakilan pengungsi, Ketut Purna, menyampaikan terima kasihnya, atas sumbangan satu ekor babi yang diserahkan Perbekel Kukuh Marga. Menurut warga asal Kecamatan Kubu, Karangasem ini, selama mereka tinggal sementara di Desa Kukuh telah banyak mendapat perhatian dari warga setempat, relawan, dan aparat desa.
Selain dapat bantuan sembako, seragam sekolah, juga pemeriksaan dan pengobatan dari Puskesmas Marga II yang rutin ke tempat tinggal pengungsi. Termasuk pendampingan dari aparat Desa Kukuh saat dua semeton Karangasem rawat inap dan rawat jalan di BRSUD Tabanan.
“Kami berterima kasih atas perhatian dari Pemerintah Desa Kukuh Marga,” ungkap Purna.
Perbekel Desa Kukuh, I Made Sugianto menjelaskan, jumlah semeton Karangasem yang tinggal sementara di Kukuh karena status awas Gunung Agung sebanyak 113 jiwa.
Mereka tinggal mandiri dan di rumah keluarga di 6 titik yakni Banjar Lodalang, Banjar Tengah, Banjar Munggal, Banjar Tegal, Banjar Denuman, dan Banjar Tatag. Hanya saja saat Pengejukan Galungan, Senin (30/10) sebagian telah pulang ke kampung halaman untuk merayakan Galungan.
“Hari ini masih ada 17 kepala keluarga yang tinggal di Desa Kukuh. Hanya yang menetap dapat bagian daging babi,” ungkap Sugianto.
Sugianto mengaku berupaya berikan perhatian kepada semeton Karangasem di Kukuh. Selama hampir sebulan mereka tinggal di Kukuh, ia mengajak para relawan salurkan bantuan untuk para pengungsi. Mulai dari alumni SMPN Penebel, alumni SMAN 2 Tabanan, warga setempat, travel agent, hingga anggota DPRD Tabanan salurkan bantuan untuk semeton Karangasem.
“Karang Taruna di desa kami bahkan ngelawang barong bangkung dan ngamen di jalan untuk menggalang dana. Saya bangga tumbuh jiwa-jiwa peduli sesama di desa,” ungkap perbekel yang gemar menulis cerita berbahasa Bali ini. (*/Cia)
Komentar