Bupati Mas Sumantri Kunjungi Pengunsi Kembang Mertha. Ini Pesannya Jelang Hari Raya Galungan!
Bupati Mas Sumantri saat Kunjungi Pengungsi Kembang Mertha. Sabtu (21/10). Foto: ist/humas Karang Asem
TABANAN - Bupati Karang Asem, I Gusti Ayu Mas Sumantri akhirnya menjenguk warga pengungsi Gunung Agung yang ada di posko pengungsian Kembang Mertha, Tabanan. Kedatanganya, langsung disambut ratusan pengungsi yang telah mengungsi sejak 23 September lalu.
Usai bersalam salaman dengan para pegungsi, utamanya para ibu ibu dan anak-anak, dalam kesempatan tersebut, Bupati Mas meminta maaf kepada pengungsi karena baru bisa berkunjung menjenguk para pengungsi di Posko Kembang Mertha.
Tak lupa, Mas Sumantri juga berpesan agar warga Karang Asem di Posko pengungsian Kembang Mertha selalu ingat Ida Hyang Widhi dimanapun berada, serta tetap berdoa mohon agar situasi ini cepat berlalu.
“Saya pribadi meminta maaf karena baru bisa berkunjung ke Candi Kuning. Saya berpesan, agar para pengungsi di dimanapun berada agar tetap ingat Sang Hyang Widi serta memohon agar kondisi Gunung Agung cepet berlalu,” papar Mas Sumantri. Sabtu (21/10).
Bupati Mas juga meminta agar pengungsi harus sabar menerima kondisi yang ada, serta meminta Jero Bendesa agar senatiasa memberikan dulu tempat ‘medunungan’ bagi warga pengungsi Karangasem, karena Gunung Agung masih dalam status awas.
“Jagalah kesehatan dengan tetap mandiri jangan terlalu merepotkan masyarakat desa setempat, isi waktu dengan beraktifitas yang positif sesuai bakat dan keahlian serta jagalah kebersihan lingkungan sekitarnya, "pintanya.
Karena Hari Raya Galungan dan Kuningan sudah dekat, Mas juga mengajak warga pengungsi tetap berada di pengungsian dan melakukan persembahyangan di tempat pengungsian, karena status Gunung Agung masih di level awas.
Sebab dimanapun berada, perayaan dan persembahyangan bisa dilakukan dimanapun karena situasi masih belum memungkinkan untuk pulang ke rumah masing-masing.
“Dimanapun berada kita bisa melakukan persembahyang di Pura Desa tempat kita medunungan. Buatlah penjor dengan sarana banten guru piduka dan ayunan putih kuning, “tambahnya.
Saat ini, jumlah warga Karang Asem yang terkena dampak gunung agung berjumlah 138 ribu jiwa dan telah mengungsi di 9 kabupaten kota di Bali. Kurang lebih sekitar 400 titik pengungsian ditempati para pengungsi yang tersebar di Bali.
Di Posko Pengungsi Kembang Merta sendiri, terdapat 1261 pengungsi menetap di Balai Banjar Dusun Kembang Mertha. Ribuan pengungsi itu, berasal dari 4 desa dari dua kecamatan berbeda di Karangasem. yakni Desa Linggasana Desa Sebudi, Badeg Dukuh dan Desa Telun Buana.
Syukurnya, berbagai masalah pengungsi seperti masalah logisik dan pendisribusianya, berikut pelayanan kesehatan bagi pengungsi sudah ditanggulangi dengan baik, bekerjasama dengan pihak pemerintah Profinsi Bali dan seluruh kabupaten yang ada di Bali.
Saat berkunjung di Posko Kembang Mertha, rombongan Bupati Mas diampingi jajaran OPD Pemda Karang Asem dan Staf Ahli, Dr Priagung Duarsana, disambut Kadis Sosial Tabanan, I Gede Nyoman Gunawan, Kalaksa BPBD Tabanan, I Nengah Sucita, Camat Baturiti, I Ketut Ridia, termasuk Kepala Desa Candi Kuning, I Made Mudita, dan Bendesa Adat Candi Kuning I Nengah Sukita.
Bendesa Adat Desa Candi Kuning, I Nengah Sukita menyatakan, saat ini kondisi pengungsi dalam kondisi sehat sudah bergaul dengan warga sekitar, bahkan sering diajak untuk sembahyang bersama di Pura Desa Candi Kuning serta diajarkan bercocok tanam agar tidak jenuh selama berada di pengungsian.
"Terkait perayaan hari Raya Galungan nanti, kami sudah menyiapkan sumbangan babi sekaligus diharapkan bisa untuk menyatukan hati kedua warga masyarakat. Saat Galungan nanti, warga pengungsi jugag bisa melakukan persembahyangan di Pura Melanting yang ada di Dusun Kembang Merta," ucapnya. (Oke/Cia)
Komentar