Ngelawang Barong Bantu Pengungsi Gunung Agung
- 28 September 2017
- 23:13 WITA
- Sosial Budaya
- Bali
ist
TABANAN– Aksi ngelawang barong bengkung dan ngamen digelar para pemuda Desa Kukuh, Marga, Tabanan. Aksi tersebut sengaja digelar guna mencari sumbangan yang nantinya akan disalurkan kepada para pengungsi Gunung Agung.
Meski hanya digelar di lingkungan desa setempat, namun antusiasme warga untuk membantu para pengungsi Gunung Agung cukup tinggi. Sebanyak 4.144.000 sumbangan warga terkumpul dari dua acara yang diagendakan.
Aksi ngelawang barong bengkung disertai ngamen pertama kali dilakukan Karang Taruna Darma Laksana Kukuh. Selasa (26/9). Sambil ngamen di beberapa ruas jalan di sekitar desa, para pemuda berkeliling mengumpulkan dana sumbangan warga. Dalam aksi itu, terkumpul dana 2.3 juta.
Ketua Karang Taruna Desa Kukuh, I Gede Yoga Sastrawan menjelaskan, aksi amal pengungsi Gunung Agung itu didukung oleh anggota sekaa teruna di 12 banjar adat, Perbekel Desa Kukuh dan anak-anak sekolah guna mengetuk hati masyarakat peduli bencana Gunung Agung. “Bukan berapa rupiah yang berhasil kami kumpulkan, tetapi seberapa besar kepedulian kita untuk sesama,” terang Yoga.
Sementara itu, pada malam kebersamaan di Banjar Lodalang, Kamis (27/9), secara spontanitas Sekaa Teruna Bhuana Dharma Putra menggelar aksi peduli Gunung Agung. Dana yang terkumpul malam itu sebanyak Rp 1.844.000. “Dananya akan kami belikan barang untuk disumbangkan kepada pengungsi yang tinggal di banjar kami,” ungkap Kelian Dinas Lodalang, Ketut Sukayadnya.
Dilain pihak, Perbekel Desa Kukuh, Made Sugianto menerangkan, hingga Kamis kemarin jumlah pengungsi sebanyak 65 orang. Mereka tersebar di lima banjar masing-masing Banjar Dinas Lodalang, Banjar Dinas Tengah, Banjar Dinas Munggal, Banjar Dinas Tegal, dan Banjar Dinas Tatag.
Para pengungsi paparnya, telah mendapatkan bantuan dari masyarakat setempat, siswa di SDN 1, SDN 3, dan SDN 4 Kukuh, serta alumni SMAN 1 Penebel, Tabanan. “Petugas Puskemas Marga II juga telah turun ke lokasi pengungsian untuk cek kesehatan para pengungsi. Bayi, balita, ibu hamil, dan lansia dipantau petugas kesehatan,” jelas Sugianto.
Ditambahkan, siswa pengungsi juga mulai belajar di dua SD dan SMPN 2 Marga di Kukuh. Di SDN 3 Kukuh ada 1 siswa pengungsi dari SDN 3 Datah, Karangasem dan di SDN 4 Kukuh ada 6 siswa pengungsi. Sementara di SMPN 2 Marga sebanyak dua siswa pengungsi. Mereka telah menggunakan pakaian seragam sumbangan dari guru setempat dan masyarakat.
Agar tepat sasaran, sumbangan warga itu, akan dibelikan beberapa kebutuhan warga pengungsi Gunung Agung yang ada di beberapa lokasi di Desa Kukuh dan lokasi-lokasi lainnya. (Cia)
Komentar