Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Tutup Pendidikan Pertama Bintara, Pangdam Udayana Zamroni: Jadilah Prajurit Profesionalisme dan Menjaga NKRI

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni saat menutup Pendidikan Pertama Bintara TNI AD TA 2024, Kamis, 9 Januari 2025. (ist)

TABANAN - Pendidikan Pertama Bintara TNI AD TA 2024 akhirnya selesai. Sebanyak 218 prajurit salah satunya Joni si pemanjat tiang bendera akhirnya resmi menyelesaikan pendidikan selama 15 minggu atau 3,5 bulan di Rindam IX/Udayana, Tabanan.

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni mengatakan nantinya para siswa Bintara yang telah lulus akan melanjutkan kembali pendidikannya di masing-masing cabang sesuai kemampuannya.

"Setelah ini, mereka akan melanjutkan pendidikan kejuruan sesuai dengan kecabangan masing-masing selama 1,5 bulan. Ada Infanteri, Caveleri, Artileri, Zeni," ujar Zamroni, Kamis, 9 Januari 2035.

Lanjut Zamroni, Prajurit Bintara yang baru bergabung ini diharapkan bisa memperjuangkan dan menjaga kedaulatan NKRI. Mengingat Bintara TNI AD ini sudah mendapat bekal pendidikan dasar militer dan rela berkorban demi Negara.

"Saya sampaikan tadi, jangan mau mati. Bagaimana caranya? Tingkatkan kemampuan profesionalisme, jadilah prajurit sejati yaitu prajurit yang memiliki tiga aspek, tanggap, tanggon dan trengginas," lanjutnya.

Akui Zamroni, penerus pasukan TNI AD ini secara dasar sudah memiliki intelektual, kecerdasan dan kepribadian yang sesuai dengan jiwa prajurit. Bahkan sudah menjadi kecintaan masyarakat dengan jasmani kesamaptaan yang prima.

"Tiga komponen itu yang dibentuk selama 15 minggu ditempat ini, untuk menjadikan mereka prajurit tanggap," imbuhnya.

Mayjen TNI Muhammad Zamroni pun berharap Bintara yang baru resmi dilantik ini bisa menjaga identitas dan jati dirinya sebagai prajurit yang memiliki profesionalisme, prajurit rakyat dan prajurit pejuang.

"Walaupun mereka secara dasar dibentuk di Bali, Kodam IX/Udayana. Tapi penetapan (setelah kecabangan) mereka ditempatkan di seluruh Indonesia," kata Zamroni. ***

Komentar