Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Mulyadi - Ardika Siap Wujudkan Tata Kelola PDAM Yang Lebih Profesional Atasi Krisis Air

Paslon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan Nomor Urut 01, I Nyoman Mulyadi - I Nyoman Ardika saat Debat Terbuka Pilkada Tabanan 2014

TABANAN - Air yang berlimpah di Kabupaten Tabanan ternyata masih menjadi momok di masyarakat. Distribusi air yang tidak merata kerap menjadi masalah. 

Terlebih menjelang hari Raya, sejumlah daerah  sudah dipastikan aliran air PDAM nya mati. " Seperti di tempat Saya di tanggun Titi kecamatan Selemadeg Timur.Setiap menjelang Hari Raya Galungan air PDAM pasti mati," jelas Calon Wakil Bupati Tabanan nomor urut 01,  I Nyoman Ardika saat menjawab pertanyaan penalis dalam Debat Terbuka Pilkada Tabanan pada Kamis (31 Oktober 2024).

Jawaban atas pertanyaan penalis  terkait upaya menangani krisis air sebelumnya disampaikan calon Bupati Tabanan nomor urut 01, I Nyoman Mulyadi. 

Merespons tantangan pengelolaan air bersih di tengah perkembangan pemukiman yang masif di wilayah perkotaan hingga pedesaan di Tabanan, Mulyadi  siap mewujudkan manajemen tata kelola PDAM yang lebih profesional.

“Sejatinya Tabanan tidak perlu kekurangan air kalau bisa kita dikelola dengan baik. Karena kita mengambil air di hulu, bukan di hilir. Semestinya dari pihak PDAM mengambil air di hilir, bukan di hulu,” tegas I Nyoman Mulyadi.

Jika masyarakat Tabanan memberikan kesempatan kepada Paslon Mulyadi-Sengap, keduanya ditopang tim profesional berkomitmen mengelola penuh air di Tabanan dengan baik sehingga tidak ada masyarakat Tabanan yang kekurangan air bersih, baik di musim hujan maupun kemarau. 

“Karena air sangat berlimpah di Tabanan. Itu mengalir terbuang ke laut karena tata kelola PDAM menurut kami kurang bagus,” imbuhnya.
Lebih lanjut, I Nyoman Mulyadi menjelaskan PDAM Tabanan memiliki bendungan yang sangat luas di Desa Sudimara sehingga jika itu dikelola dengan baik, maka persoalan krisis air tidak perlu terjadi.

“Contohnya di Sudimara sudah ada bendungan yang sangat luas, diperuntukkan untuk masyarakat Tabanan. Tapi, sampai sekarang belum terealisasi (penggunaannya, red) dengan baik. Memang (sumbernya, red) dari dana DAK pusat, tapi sampai sekarang belum tersentuh,” paparnya.

“Air sesungguhnya perputaran dari laut ke gunung dan harus kita kelola sebaik-baiknya. Segala permasalahan yang terjadi di setiap wilayah harus diawali dengan tata pemerintahan dan tata kelola birokrasi dan tata kelola penggunaan dengan sebaik-sebaiknya. Astungkara kita diberikan kepercayaan untuk ngayah kepada masyarakat Tabanan semua pasti bisa kami lakukan,” tambah Ardika ‘Sengap’ . ***

Komentar