Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Pemkab Tabanan Patuhi Instruksi Presiden Cegah Penyebaran Omicron

Bupati Tabanan, DR I Komang Gede Sanjaya SE MM (Ist)

TABANAN – Pemkab Tabanan siap mematuhi istruksi presiden terkait meningkatnya penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron di tanah air.

Kesiapan itu didukung oleh Pemkab Tabanan dengan persiapan sarana dan prasarana penanganan dalam rengka mengantisipasi peningkatan varian Omicron.

“Kami di Tabanan sangat siap, rumah sakit juga selalu tersedia bagi yang bergejala berat dan kritis,”  ungkap Bupati Tabanan, DR I Komang Gede Sanjaya SE  MM usai mengikuti pertemuan virtual bersama Presiden Jokowi melalui tayangan video comfrence dihadiri seluruh Gubernur, Bupati dan Walikota serta jajaran Forkopimda se-Indonesia, pada Senin 7 Februari 2022. 

Dalam kesempatan kemarin, Sanjaya yang turut didampingi Sekda Tabanan, Kapolres dan Dandim Kodim 1619 Tabanan dari ruang Tabanan Comand Center (TCC) menjelaskan, jika pelasanaan vaksinasi sudah dipersiapkan dengan baik mulai usia 6-11 tahun berikut  vaksinasi kedua dan vaksin booster untuk yang sudah cukup tenggat waktu dari vaksin kedua.

Meski demikian Sanjaya juga tetap mengingatkan kepada masyarakat Tabanan agar terus perketat protokol kesehatan.

“Omicron ini tidak main-main ya, penyebarannya cepat sekali. Oleh sebab itu sejak dulu saya ingatkan, perketat protokol kesehatan, minimal sekali pakai masker,” tegas ketua DPC PDI Perjuangan Tabanan ini.

Disisi lain, Presiden Joko Widodo dalam  dalam kesempatan sama menegaskan jika  peningkatan penyebaran Covid-19 varian Omicron saat ini tengah menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah.

Joko Widodo kembali memberikan himbauan kepada seluruh pemerintah provinsi dan daerah agar mempercepat pelaksanaan vaksinasi dan meningkatkan protokol kesehatan terutama penggunaan masker.

Kasus Varian Omicron sebutnya, semakin menyebar secara global dan meningkat di negara-negara besar di dunia, menjadi fokus kerja utama pemerintah pusat dan daerah saat ini.

Meskipun di tahun-tahun sebelumnya angka puncak penyebaran kasus Varian Delta di Indonesia berhasil terlewati, namun Jokowi terus berpesan untuk bersama-sama dan bergotong-royong mengatasi tantangan demi tantangan yang datang.

“Seperti diketahui, penyebaran varian Omicron diketahui 4 kali  lebih cepat dari varian delta,” sebut Jokowi.

Jokowi juga meminta agar sama-sama belajar dari masa lalu dan mempersiapkan manajemen yang baik untuk mengantisipasinya.

“Kalau kita lihat rank kasus Omicron di Negara kita Indonesia, sampai saat ini kasus 93 persen ada di Jawa dan Bali. Tapi tingkat rawatnya masih rendah, penggunaan ICU juga syukurnya masih ringan,” tambahnya.

Jokowi juga menjelaskan dalam arahannya, Karakter pasien di rumah sakit dengan skala nasional yaitu bergejala ringan dan tanpa gejala sebanyak 66 persen, tanpa komorbid sebesar 93 persen dan dengan komorbid sebanyak 7 persen.

Bedasarkan data tersebut, ia memprioritaskan untuk yang gejala ringan dan tanpa gejala agar segera dirawat dengan sistem isoman atau isoter dan rumah sakit hanya diperuntukkan bagi yang bergejala berat dan kritis.

“Manajemen seperti ini harus kita siapkan. Tidak semuanya masuk rumah sakit. Yang meninggal karena Omicron sekitar 69% belum vaksin lengkap, artinya vaksin menjadi kunci bagi penanganan varian omicron, itu untuk menekan angka kematian. Maka dari itu, Percepatan pencapaian vaksinasi sangat menentukan,” Himbaunya. 

Dalam menangani Varian Omicron, Jokowi menyebutkan, pentingnya meningkatkan sinergi untuk fokus dalam 2 hal, yaitu percepatan vaksinasi dan perketat protokol kesehatan terutama masker. Ia juga mengingatkan masyarakat agar tetap tenang namun terus waspada.

“Kepada seluruh Pimpinan Provinsi dan Daerah, segera lakukan percepatan vaksinasi. Dan tingkatkan kembali protokol kesehatan utamanya masker. Kuncinya cuma ada di situ. Saya minta semua rumah sakit dicek kembali ketersediaan obat-obatan, oksigen dan terus berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan” tutup Jokowi. (Tim/LB1)

Komentar