Wagub Cok Ace Harap Pasemetonan di Bali Sebagai Perekat Masyarakat dalam Bangun Kebudayaan Bali
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace). (Ist)
GIANYAR – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) sangat mengapresiasi acara bedah buku dan FGD buku ‘Dinamika Kepemimpinan Dinasti Ida Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan’ yang diselenggarakan oleh Pasemetonan Manca Agung Trah Ida Dhalem Shri Aji Tegal Besung, bertempat di Hotel Royal Pitamaha, Ubud, Gianyar, pada Minggu (9/1/2022).
Menurutnya, langkah yang diambil oleh pasemetonan sangat baik dalam mendukung pemerintah dalam membangun kebudayaan Bali. “Apalagi hal ini sangat sesuai dengan visi misi Pemerintah Provinsi Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali yaitu Jana Kerthi dan Jagat Kerthi,” jelasnya di hadapan peserta.
Sebagai Jana Kerthi atau bisa juga dikatakan untuk mempertajam pikiran, dilanjutkan oleh Tokoh Puri Ubud itu, bahwa buku bisa menjadi media dalam memperluas wawasan dan pengetahuan tentang sejarah serta kebudayaan Bali. “Hal ini tentu juga mendukung untuk menciptakan SDM Bali yang unggul dan tetap berlandaskan kebudayaan serta warisan leluhur,” imbuhnya.
Sementara dari segi Jagat Kerthi, ia menambahkan bisa mempererat persatuan pasemetonan, membangun hubungan yang harmonis antara manusia sebagai mahluk sosial. “Melalui pasemetonan ini, kita juga bisa berkumpul secara dinamis, mempererat tali persaudaraan untuk membangun Bali seutuhnya,” tambahnya.
Mengenai keberadaan pasemetonan sendiri di Bali, Guru Besar ISI Denpasar ini memandang sangat perlu. Karena, selain sebagai penelusuran jejak leluhur dan keluarga, juga sebagai pemersatu kita dalam memikirkan dan menentukan langkah-langkah ke depan untuk kepentingan tanah leluhur kita.
Wagub Cok Ace pun mencontohkan, berkat keberadaan pasemetonan di Bali, begitu banyak pekerjaan yang berkaitan dengan Yadnya, serta adat dan istiadat di Bali begitu dimudahkan dewasa ini. “Saya ingat dahulu, masyarakat yang memundut Jempana Bethara di Besakih saat akan Nyegara Gunung dahulu tidak sebanyak sekarang. Berkat pasemetonan, kita bahu membahu sehingga acara Dewa Yadnya tersebut menjadi lebih ringan namun membahagiakna,” jelsanya.
Mengenai buku ‘Dinamika Kepemimpinan Dinasti Ida Dalem Shri Aji Kresna Kepakisan’, ia berharap ke depan bisa dijadikan referensi tidak hanya oleh pasemetonan Manca Agung Trah Ida Dhalem Shri Aji Tegal Besung, namun juga oleh masyarakat Bali, dalam bidang sejarah dan adat. “Apalagi sekarang dibedah oleh para akademisi, saya harap ke depan buku ini bisa dijadikan referensi akademik di Bali,” tutupnya.
Sebelumnya Pengageng Ageng Manca Agung, Prof. Dr. Dewa Nyoman Oka, M.Pd menyatakan apresiasi dan bangga akan acara yang berlangsung pada pagi itu. Menurutnya, ini merupakan buku edisi kedua dan diharapkan bisa segera launching bertepatan dengan Samuan Agung pada tanggal 30 Januari mendatang.
Sama halnya dengan Wagub Cok Ace, ia pun berharap ke depan buku ini bisa dijadikan referensi ilmiah kampus-kampus di Bali terutama di bidang sejarah. “Buku ini juga merupakan salah satu upaya dalam memberikan referensi yang terpercaya terhadap salah satu tokoh Bali, sekaligus leluhur kita,” tutupnya.
Ketua Panitia Sang Putu Eka Pertama juga menyampaikan harapan akah bedah buku dan FGD kali ini. Ia mengatakan dan berharap anak-anak muda di Bali bisa mengetahui sejarah melalui buku ini. Ia pun menambahkan acara pagi ini sebagai salah satu cara mengimplementasikan visi mis Pemprov Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali, terutama misi nomor sepuluh yaitu turut serta Membangun Kebudayaan Bali.. (tim/LB2)
Komentar