Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Cok Ace Ajak BPPD Buleleng Gencar Promosikan Prokes di Lokasi Wisata

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) dan Bupati Buleleng, Agus Suradnyana. (Ist)

BULEENG – Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengajak jajaran Badan Promosi Pariwsata Daerah (BPPD) Buleleng diharapkan lebih gencar melakukan promosi prokes di tempat pariwiwata di kawasan Buleleng.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Bali yang juga menjabat sebagai Ketua BPPD Provinsi  Bali Tjok. Oka Artha Ardana Sukawati saat memberikan sambutan serangkaian pelantikan pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten Buleleng, di ruang Astiti Wisma Kantor Bupati Buleleng, Selasa (12/10).

“Hal itu diharapkkan bisa meningkatkan citra pariwisata Bali sekaligus akan meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal dan mancanegara,” jelas Cok Ace.   

Sebagai  salah satu stakeholder  yang berfungsi untuk meningkatkan citra kepariwisataan Bali, BPPD, ungkap Cok Ace,  juga berperan meningkatkan promosi kunjungan wisatawan mancanegara dan penerimaan devisa,  meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan pembelanjaan, menggalang pendanaan dari sumber selain APBN dan APBD, serta melakukan riset dalam rangka pengembangan usaha dan bisnis pariwisata di Bali.

BPPD juga diharapan mampu mengakomodir kembali kunjungan wisatawan yang datang ke Bal, terlebih lagi, dua hari menjelang dibukanya pariwisata Bali yakni tanggal 14 Oktober 2021 mendatang.

Sehingga kali pertama penerimaan wisatawan mancanegara di Bali setelah hampir dua (2) tahun terpuruk akibat pandemi Covid-19 diharapkan memiliki kesiapan yang maksimal dalam penerapan protokol kesehatan terutama di pintu masuk bandara internasional Ngurah Rai dan sejumlah tempat wisata lainnya.

"Mereka yang datang ke Bali akan menjalani karantina selama lima (5) hari di hotel yang sudah ditunjuk oleh pemerintah. Hotel tempat karantina ini juga sudah memiliki sertifikat Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan) serta bekerjasama dengan rumah sakit terdekat yang juga ditunjuk melayani penanganan Covid-19,” tambah Cok Ace.  

Menurut Cok Ace, aturan karantina masih bersifat dinamis, namun hingga saat ini masih diberlakukan 5 hari bagi wisatawan, kita tetap mengikuti arahan dan saran dari para ahli, karena penyebaran virus Covid-19 varian baru (Mu) belum kita ketahui secara pasti jangka waktu berkembang dari saat pertama terinfeksi.

Meskipun Bali akan dibuka pada 14 Oktober ini, namun dipastikan wisatawan tidak langsung datang beramai-ramai ke Bali, perlu waktu satu bulan untuk memastikan kedatangan wisatawan.

Setidaknya menurut Cok Ace, diawal november kecuali ada pesawat carter. Jika dilihat dari tingkat vaksinasi Bali sudah sangat tinggi, dan terlihat dari beberapa minggu terakhir bahwa penyebaran kasus Covid-19 sudah mulai menurun, sehingga tidak ada tiga zona hijau, namun rata-rata di Bali sudah menjadi zona hijau dan kuning.

Dijelaskannya lagi, CHSE dibuat berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang protokol kesehatan di tempat dan fasilitas umum dalam rangka pencegahan dan pengendalian Covid-19.

Dengan maksud untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum serangkaian mencegah terjadinya episenter atau kluster baru pasca dibukanya Bali nanti.

Dengan dilantiknya pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Buleleng diharapkan mampu meningkatkan koordinasi untuk promosi pariwisata yang dilakukan oleh masing-masing dunia usaha di Daerah.

Selain itu diharapkan mampu menjadi mitra kerja pemerintah daerah yang solid dalam membangun, mengembangkan dan meningkatkan perekonomian.

Sementara, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan bahwa perlu dilakukan upaya-upaya baru atau peremajaan terhadap layanan dan service bagi wisatawan yang datang ke Bali. Sehingga tumbuh kesan dan keinginan mereka untuk kembali datang.

Bali sebagai barometer dari pariwisata nasional harus dijaga,  karena seperti yang diketahui bersama bahwa pariwisata memberikan multiplier efek tapi satu sisi sangat rentan terhadap isu baik keamanan, kesehatan, politik termasuk juga isu yang saat ini berkembang. (Tim/Rls/LB1) 

Komentar