Sosialisasi Empat Pilar di Unmas, Bamsoet: Desa Jadi Masa Depan Kita
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (kiri) dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati (Unmas), Dr. Ketut Sukawati Lanang P. Perbawa (kanan) saat sosialisasi Empat Pilar di Unmas Denpasar, Selasa (18/5). (Ist)
DENPASAR - Sosialisasi empat pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia berlangsung di Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar, Selasa, 18 Mei 2021.
Kegiatan itu dilakukan oleh Fakultas Hukum Unmas Denpasar dan dihadiri langsung oleh Ketua MPR RI, H.Bambang Soesatyo,SE.,MBA atau yang dikenal dengan sapaan Bamsoet, dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan pendidikan di perguruam tinggi.
Dekan Fakultas Hukum, Unmas Denpasar, Dr. Ketut Sukawati Lanang P. Perbawa, SH.,M.Hum atas seijin Rektor Unmas, DR. I Made Sukamerta. Mpd, menjelaskan peserta yang ikut dalam kegiatan itu sebanyak 200 mahasiswa secara luring dan 1000 secara daring.
"Kami sangat bersyukur dan terimakasih dengan kedatangan Ketua MPR RI, ini sangat luar biasa Ketua MPR bisa datang langsung," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Lanang Perbawa juga mengaku sebagai kampus swasta hal yang pertama kali dikunjungi oleh Ketua MPR.
"Semoga hasil sosialisasi ini membawa dan pencerahan serta kebaikan bagi kampus dan kedamaian kita semua dalam membangun kampus swasta. Sehingga ini menjadi berkah dan kehormatan bagi kami," ujarnya.
Ia menambahkan pentingnya sosialisasi empat pilar ini merupakan sebagai konsisten dan apa yang ada kedepan kebijakan berbangsa bernegara menjadi pilihan utama. Sehingga hal ini pentingnya sosialisasi empat pilar agar tidak ada lagi sparatisme dan kekerasan.
Sedangkan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo menjelaskan empat pilar MPR RI agar menjadi semangat dan bekal dalam kehidupan kedepan. Disebutkan dalam situasi pamdemi saat ini sudah tentu pengamalan empat pilar sangat tepat diimplementasikan.
"Sosialisasi empat pilar ini para mahasiswa antusias menyikapi berbagai hal, dan yang perlu diingat adalah kewajiban kita bernegara saling toleransi, mrnjaga, agar kita hidup aman dan tentram. Agar tidak ada perang saudara dikaranakan beda suku atau agama," tegasnya.
Ditambahkan implementasi nilai-nilai Pancasila ini menuju negara adil dan makmur. Namun di tengah pandemi ia menyebut terdapat krisis yang akan dihadapi negara ini.
"Krisis kesehatan, krisis ekonomi, dan krisis pangan. Namun kalau di Indonesia sendiri krisis pangan tidak mungkin, karena SDA kita begitu banyak," paparnya.
Indonesia memiliki sumber daya alam, tidak akan masuk ke krisis pangan. "Kembali ke desa justru harapan baru, itu masa depan bukan ada di kota tapi ada di desa pada sektor pertanian. Kedepan ini kita masuk dunia baru, desa akan menjadi masa depan kita," tandasnya. (*/Tim/LB1)
Komentar