Koster Beberkan Kebijakan Lingkungan dan Kehutanan Bali
Gubernur Bali, I Wayan Koster. (Ist)
DENPASAR – Gubernur Bali, I Wayan Koster rupanya telah memilki konsep terkait arah kebijakan lingkungan dan kehutanan di Bali. Arah tersebut juga selaras dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Saat bertemu dengan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen Kemen LHK) Alue Dohong dalam acara Welcome Dinner di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Jumat (23/10), Koster memaparkan sejumlah kebijakan terkait lingkungan dan kehutanan sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
"Kami sudah menyusun road map, program penghijauan di sejumlah kawasan di Bali. Baik berupa penanaman hutan baru, taman maupun pemanfaatan lahan tidak produktif, seperti di pinggir-pinggir jalan," kata Gubernur Koster.
Dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali jelasya, terkandung konsep Wana Kertih yang merupakan upaya untuk melestarikan hutan.
"Jadi kami berupaya betul untuk mencapai target 30 persen dari total Provinsi Bali adalah kawasan hijau. Dan selanjutnya kami rencanakan ke depannya, kalau bisa tidak ada lahan terbengkalai yang tidak produktif di Bali," ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini.
Tak sekedar penghijauan, Gubernur Koster juga merancang kawasan hijau yang terdiri dari tanaman endemik Bali, tanaman herbal hingga tanaman yang berguna sebagai sarana upakara.
"Jadi berguna untuk kesejahteraan hingga kesehatan masyarakat, lebih jauh sebagai bagian dari citra baik Bali sebagai kawasan wisata dunia," tambahnya.
Usai mendengar penyampaian tersebut, Wamen Alue Dohong menyebut visi Gubernur Koster mengenai lingkungan dan kehutanan sangat luar biasa.
"Jadi penghijauan tak hanya menanam kayu, tapi juga tanaman yang berguna, bernilai ekonomis bagi masyarakat. Apalagi jika tanaman herbal bisa diwujudkan, bagus sekali," ungkap Wamen berdarah Dayak ini.
Selanjutnya Wamen Dohong menyebut, kondisi lingkungan alam Bali cukup baik. Salah satunya terbukti dengan keberadaan tanaman mangrove yang terjaga dan terawatt dengan baik.
Wamen Dohong jga mengusulkan program adopsi satwa endemik Bali, seperti jalak dan kura-kura sebagai salah satu potensi besar pariwisata Pulau Dewata.
"Sekaligus bagian dari pelestarian lingkungan dan satwa," ucapnya.
Dirinya juga berjanji untuk mendukung penuh visi dan upaya Gubernur Bali Wayan Koster dalam upaya penghijauan dan pelestarian lingkungan. Di antaranya melalui program rehabilitasi yang dicanangkan tiap tahunnya.
Hadir pula dalam acara tersebut, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra serta jajaran OPD terkait lainnya. (Iki)
Komentar