Koster akan Beri Penghargaan dan Tawarkan Pekerjaan kepada Atlet Berprestasi
Ist
DENPASAR - Disibukan berbagai penanganan pandemi Covid-19 yang terjadi, tak lantas membuat Gubernur Bali Wayan Koster melupakan urusan pemerintahan bidang lainnya, termasuk olahraga. Salah satunya mengundang tatap muka secara khusus para atlet berprestasi, yang telah ikut mengharumkan nama Bali di kancah nasional dan internasional.
Dalam acara tatap muka dengan atlet peraih medali pada ajang Sea Games XXX Manila, Filipina, berlangsung Kamis (3/9), di Rumah Jabatan Gubernur Bali, di Jayasabha, Denpasar. Didampingi Ketua KONI Bali Ketut Suwandi.
Setelah mendengarkan tentang perjuangan berat mesti dilalui para atlet asal Bali untuk meraih medali, demi mengibarkan Sang Merah-Putih di ajang olahraga bergengsi tingkat Asia Tenggara itu, Koster langsung memastikan mereka akan mendapatkan penghargaan dari Pemprov Bali, atas prestai yang diraih tersebut.
“Seperti diketahui bersama, saat ini Bali dan dunia sedang dilanda pandemi. Berbagai raihan prestasi yang diraih pun sempat terabaikan, karena penanganan pandemi ini. Tapi, di tengah musibah yang melanda, tak menyurutkan niat kami untuh memberikan perhatian yang serius. Melalui pertemuan ini, kami pastikan atlet yang berhasil menorehkan prestasi akan mendapatkan penghargaan yang layak,” kata gubernur yang juga menjabat Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.
Penghargaan yang bakal diberikan tersebut, diharapkan makin memotivasi mereka dan atlet lainnya untuk berprestasi, dan mengharumkan nama Bali dan Indonesia di kancah internasional. “Mereka telah berkontribusi mengharumkan nama Bali dan negara di ajang kejuaraan olahraga. Sudah sepatutnya diberi perhatian lebih, agar jadi motivasi untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan prestasi,” ujarnya.
Koster pun seketika itu pula memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Provinsi Bali (Disdikpora), Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, yang turut mendampingi, supaya mendata atlet-atlet berprestasi, minimal di Kejuaraan Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Untuk atlet yang sudah tamat sekolah atau kuliah, dan ingin bekerja, namun belum mendapatkan pekerjaan, nanti kami bantu untuk diangkat sebagai tenaga kontrak dulu untuk sementara, sambil menunggu keputusan dari Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga,” ujarnya.
Koster pun berjanji akan merestrukturisasi berbagai kebijakan Pemprov Bali, terkait bidang olahraga. Diharapkan akan dapat mewujudkan olahraga Bali yang berprestasi, terutama kaitannya dalam mewujudkan sport tourism yang jadi alternatif sektor pariwisata Bali, selain keindahan alam dan budaya.
“Bali dengan keterbatasannya selalu berhasil lebih maju dibandingkan daerah lain, yang dari segi penduduk dan ekonomi memiliki potensi lebih tinggi. Semisal daerah yang penduduknya lebih banyak, tentu berpeluang mencetak lebih banyak atlet. Begitu pula apabila ekonominya maju, tentu bisa mengatur kebijakan fiskal yang lebih untuk sektor olahraga, sehingga menciptakan olahraga yang berprestasi. Tapi itu belum tentu linear, dan Bali telah membuktikan. Saya mengapresiasi kerja keras KONI Bali. Semoga dengan perhatian yang lebih dapat mewujudkan satu cabang olahraga Bali yang jadi pioner dan tidak terkalahkan oleh daerah lain. Saya lihat, atlet-atlet Bali memiliki bakat yang alami,” ujar Koster.
Ditambahkan Boy Jayawibawa, atlet-atlet berprestasi yang memenuhi kriteria untuk diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN) sudah dalam tahap pengajuan ke Kemenpora. Namun, karena terkendala penyebaran pandemi Covid-19, keputusan dari Kemenpora belum keluar hingga saat ini.
Sementara Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi, minta perhatian terhadap fasilitas dan pembinaan olahraga Bali. Ia pun menyampaikan apresiasi terhadap perhatian Gubernur Koster kepada atlet-atlet Bali yang berprestasi. “Kami ucapkan terima kasih atas bantuan yang dikeluarkan Pemprov Bali, sekecil apa pun, bahkan seribu rupiah pun anggaran dari pemerintah daerah harus bermanfaat demi kemajuan olahraga Bali. Dan, kami sangat mendukung upaya Pemprov Bali dalam mewujudkan sport tourism Bali. Kami akan mendukung dari segi kemajuan prestasi atlet-atlet,” ucapnya.
Perhatian Gubernur Koster tidak hanya semata kepada pelaku olahraga yang masih aktif berprestasi. Sejumlah mantan atlet senior era tahun 80-an hingga 90-an tak luput dari perhatiannya. Setelah sebelumnya juga diterima di tempat yang sama, namun waktu yang berbeda. Mereka di antaranya aalah atlet pencak silat Ni Made Wahyuni, peraih dua kali medali emas ajang Kejuaraan Dunia 1988 di Malaysia dan 1994 di Thailand. Juga atlet tinju Pino Bahari, peraih medali emas pada Asean
Games 1990 di Beijing, China. Oka Sulaksana, atlet layar peraih prestasi medali emas tiga kali berturut–turut pada kejuaraan Asean Games 1994 Jepang, Asean Games 1998 Bangkok, Thailand, dan Asean Games 2002 Busan Korea Selatan.
“Daerah yang bermartabat adalah daerah yang mampu menghargai jasa-jasa mereka yang mengharumkan dan mengangkat nama daerahnya. Ya, seperti atlet-atlet ini, seniman, dan lain sebagainya. Kita akan siapkan penghargaan khusus bagi mereka,” tegas Koster. (Ono)
Komentar