Cok Ace Minta Pelaku Usaha Jangan Patah Semangat
WaGUB Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace). (Ist)
DENPASAR - Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) minta kepada kalangan pengusaha tak patah semangat dalam menghadapi situasi sulit di tengah pandemi Covid-19. Menurut dia, bukan sekali ini saja dunia menghadapi pandemi, dan bercemin dari pengalaman di masa lalu.
Dikatakan, setiap wabah penyakit pasti punya masa dan niscaya akan segera berakhir. Dorongan semangat itu diberikan kepada pelaku usaha bengkel yang tergabung dalam Perkumpulan Bengkel Mobil Bali (PBMB), saat mengelar Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) di Warung Kang Zanger, Jalan Waribang Denpasar, Kamis (27/8).
Menurut Cok Ace, hampir seluruh jenis usaha yang selama ini mendongkrak perekonomian Bali saling terkait satu sama lain. Lokomotifnya adalah sektor pariwisata, yang saat ini terpuruk hingga titik nadir. “Meski usaha-usaha lain tak terdampak langsung, tapi saya yakin hampir semuanya kena imbas,” ujarnya.
Ia lantas mencontohkan jenis usaha bengkel yang sebagian konsumen adalah mereka yang mengantungkan hidup dari dunia pariwisata. “Kalau sebelum pandemi mereka rajin ganti oli atau servis kendaraan, karena terdampak pandemi, bisa jadi kendaraannya sementara dibiarkan,” ucapnya.
Kendati menhadapi situasi yang sangat sulit, dia mengajak seluruh komponen tetap optimis, dan yakin bisa melalui pandemi. Katanya, optimisme itu didasarkan dengan pengalaman manusia menghadapi pendami pada masa lalu. Kala itu, dunia kedokteran belum semaju saat ini, namun buktinya manusia berhasil melewati.
Dalam mengisi waktu di tengah pandemi Covid-19, yang saat ini masih jadi ancaman, Guru Besar ISI Denpasar ini mengajak pelaku usaha, khususnya yang bergerak di bidang perbengkelan, lebih inovatif dan cerdas melihat peluang. Pengusaha bengkel harus jeli melihat perubahan, khususnya terkait infrastruktur jalan.
Dia mencontohkan kehadiran beberapa titik short cut di sepanjang jalur Denpasar-Buleleng, yang pasti akan berdampak terhadap kondisi kendaraan. “Kalau sebelumnya di sepanjang jalur itu bengkel mendapat peluang perbaikan kerusakan pada bagian kopling atau kanvas rem, hal itu mungkin akan berubah pasca-ada short cut,” cetusnya.
Jika cerdas melihat peluang, dia yakin pelaku usaha masih bisa bertahan di tengah pandemi. Sekalipun yang dihasilkan tak sebanyak saat situasi normal sebelum pandemi Covid-19.
Pada bagian lain, Cok Ace menginformasikan beberapa upaya pemerintah untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. Antara lain berupa pemberian bantuan stimulus bagi sektor pendidikan, koperasi, UMKM, dan sektor informal.
Sementara Ketua PBMB, I Komang Gede Tilik Juli Hartawan, menginformasikan bahwa organisasi yang dipimpinnya beranggotakan pengusaha bengkel kategori UMKM. Beranggotakan 280 pengusaha bengkel, PBMB fokus dengan sejumlah kegiatan di bidang sosial dan kemanusiaan.
Selama ini, PBMB dikatakan rutin melaksanakan bakti sosial pemberian servis gratis bagi pamedek saat karya di Pura Agung Besakih. “Kami memang himpunan bengkel-bengkel kecil, tapi ingin melakukan hal-hal besar,” katanya.
Saat ini, keberadaan PBMB mulai dikenal masyarakat luas. Terkait dengan rapimda, dia menyebut kegiatan ini bertujuan menyusun program yang akan dilaksanakan dalam beberapa tahun ke depan.
Rapimda PBMB dihadiri pula oleh Kadis Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda, dan Kadis Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali, I Wayan Mardiana. Pembukaan rapimda ditandai dengan pemukulan gong oleh Cok Ace, yang juga duduk sebagai Dewan Kehormatan PBMB. (Ono)
Komentar