Media Berita Online Bali Terkini, Kabar Terbaru Bali - Beritabali.com

Lomba Cipta Puisi Guru Se-Indonesia 2020

Ist

DENPASAR - Guru adalah salah satu ujung tombak dalam upaya menggerakkan literasi, khususnya Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Sebagai salah satu penggerak, guru memiliki kemampuan literasi. Di antaranya adalah literasi baca-tulis.

Untuk mengisi kegiatan literasi di tengah pandemi Covid-19, Dermaga Seni Buleleng (DSB) telah mengundang para guru se-Indonesia mengikuti Lomba Cipta Puisi Guru se-Indonesia (LCPGI) Tahun 2020. Demikian diungkap Ketua Dermaga Seni Buleleng, Dr. Gede Artawan, MPd. saat mengumumkan hasil penilaian atau penjurian LCPGI, yang dilaksanakan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur (10/8).

Acara tersebut dihadiri Nyonya Putri Suastini Koster, yang sekaligus donatur dan inisiator LCPGI kali ini. Lomba cipta puisi ini dilaksanakan khusus untuk para guru WNI yang masih aktif mengajar (guru tetap maupun honorer untuk semua mata pelajaran) se-Indonesia, dibuktikan dengan surat keterangan kepala sekolah.

Lomba tidak berlaku untuk pengajar ekstrakurikuler. Puisi bertema ‘Suara Hati Guru pada Masa Pandemi Covid-19’. Panjang puisi maksimal satu halaman, ditulis dengan bahasa Indonesia, diketik dalam format microsoft word (bukan pdf), huruf Times New Roman, ukuran font 12, spasi satu (1), ukuran kertas bebas.

Setiap peserta boleh mengirim lebih dari satu puisi (maksimal tiga puisi). Puisi adalah asli karya sendiri, tidak sedang diikutkan dalam lomba, belum pernah dibukukan, dan belum dipublikasikan dalam bentuk apapun, baik di media cetak maupun internet. Hal ini dibuktikan dengan surat pernyataan keaslian karya.

Puisi disertai biodata lengkap penulis, surat keterangan kepala sekolah, surat pernyataan keaslian karya, dikirim dalam satu file (dengan cara attachment, bukan di badan email), kepada panitia lewat email lombapuisiguru@gmail.com. Format judul pengiriman file: nama guru_domisili (contoh: Polan_Denpasar-Bali).

Batas waktu (deadline) pengiriman puisi adalah tanggal 31 Juli 2020 (pukul 24.00 Wita). Dewan Juri LCPGI 2020 adalah Dewa Putu Sahadewa, Gde Artawan, dan Wayan Jengki Sunarta. Penilaian dewan juri, antara lain kesesuaian isi puisi dengan tema dan teknik penulisan puisi.

Dewan juri akan menetapkan 10 puisi terbaik dan 90 puisi nominasi. Semua puisi tersebut akan diterbitkan dalam sebuah buku antologi puisi. Hadiah untuk guru yang puisinya masuk kategori 10 puisi terbaik, adalah uang tunai masing-masing Rp3 juta, piagam penghargaan yang ditandatangani Gubernur Bali, dan buku antologi puisi.

Untuk guru yang puisinya masuk kategori 90 puisi nominasi, akan mendapatkan piagam penghargaan yang ditandatangani Gubernur Bali dan buku antologi puisi.

Hasil lomba akan diumumkan di media sosial dan pemberitahuan langsung melalui email. Hanya pemenang dan nominator yang dihubungi lewat email. Peluncuran buku antologi puisi akan dirancang dan diadakan secara virtual (online) pada 28 Oktober 2020. Namun, jika kondisi

memungkinkan, penyerahan hadiah dan peluncuran buku akan diadakan di Rumah Jabatan Gubernur Bali (Jayasabha, Denpasar). Hadiah akan dikirimkan ke alamat penerima.

Adapun 10 puisi terbaik hasil penilaian juri, yang dilaksanakan di Inna Grand Bali Beach Sanur dari tanggal 8-10 Agustus 2020, adalah sebagai berikut :

a. Ayah Pergi Mengajar Lagi (I Putu Agus Phebi Rosadi, SMAN 2 Mendoyo, Bali)

b. Belajar Virtual (Ujang Nurochmat, SMP Negeri 280 Jakarta, Jakarta)

c. Cerita Obed dan Patrisius (Mezra E.Pellondou, SMA Negeri 1 Kupang, NTT)

d. Cerita Putri Kecil (BH. Riyanto, SMA Negeri 1 Padamawu, Jawa Timur)

e. Dalam Jaringan (Rizki Lesmana Hidayat, SMP Negeri 4 Cileungsi, Jawa Barat)

f. Dalam Penangkaran Musim (Made Edy Arudi, S.Pd., M.Si., SMPN 2 Sukasada, Bali)

g. Limbasari dan hari hari korona? (Mufti Wibowo, SMP Muhammadyah 1

Purwokerto, Jawa Tengah)

h. Masihkah Tubuhmu Menyimpan Api (Ida Ayu Wayan Sugiantari,

S.Pd.M.Pd., SDN 1 Selumbung, Bali)

i. Pelajaran Menggambar Pelangi (Ni Putu Devy Gita Augustina, S.Pd, SD

Bali Kiddy, Bali)

j. Upacara Tolak Bala (Gm. Sukawidana, SMPN 1 Denpasar, Bali).

Salah satu peserta pemenang, Made Edy Arudi, S.Pd, M.Si, dari SMPN 2 Singaraja Bali, mengatakan bahwa lomba puisi guru nasional ini harus diapresiasi, karena telah memberikan ruang berkreativitas bagi para guru di Indonesia.

“Dengan demikian, saya sampaikan banyak terima kasih kepada Pemprov Bali, penggagas (Putri Suastini), dan DSB sebagai pelaksana. Semoga kegiatan positif seperti ini berkelanjutan, dan  bila perlu hadiahnya ditingkatkan,” ujar Edy Arudi. (Ono)

 

Komentar